Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Demokrat berpandangan kontestasi Pemilu 2029 mendatang akan lebih menarik jika dibandingkan dengan Pemilu 2024 ini.
Demikian pernyataan itu disampaikan oleh Ketua Bappilu Partai Demokrat Andi Arief yang menyebut kalau, Pemilu 2029 mendatang seluruh partai politik akan mencari rekan koalisi.
Baca juga: Momen Anggota Komisi II DPR Berdebat Soal Pangkat Mayor AHY, Legislator Demokrat: Saya Terusik
"Menurut saya, sistem politik dan kepartaian sampai 2029 akan menarik, karena partai-partai saling membutuhkan untuk membangun kepentingan bersama di 2029," kata Andi Arief dalam keterangannya, Selasa (26/3/2024).
Pernyataan Andi Arief ini berawal dari turunnya perolehan suara Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan (PDIP) di Pemilu 2024 jika dibandingkan dengan Pemilu 2019.
Pada Pemilu 2019, PDIP berhasil meraih perolehan 27.503.961 suara atau 19,33 persen dengan 128 kursi di DPR RI.
Baca juga: Hasto PDIP Sebut Tak Ada Jokowi Effect di Pemilu 2024, tapi Bansos Effect
Perolehan suara itu membuat PDIP pada Pemilu 2024 memiliki kemampuan untuk bisa mencalonkan capres-cawapres tanpa perlunya partai koalisi.
Akan tetapi, pada Pemilu 2024 ini, perolehan suara PDIP merosot menjadi 25.387.278 suara atau 16,72 persen dengan 110 kursi di DPR RI.
Meski perolehan suara Pileg 2024 itu belum ditetapkan oleh Mahkamah Konstitusi RI (MK), namun, pada Pileg 2029 mendatang sudah bisa dipastikan PDIP harus berkoalisi jika pengin mengusung capres-cawapres.
"PDIP sudah tak bisa mencalonkan sendiri," kata Andi Arief.
Dengan begitu, Andi Arief menyinggung kalau pada Pemilu 2029 nantinya, tidak akan ada lagi partai yang merasa sombong dengan tidak mau berkoalisi.
Dirinya bahkan menyebut kalau PDIP pernah menyatakan enggan bergabung dengan Partai Demokrat.
"Kita tidak akan menemui lagi partai yang sombong. Partai yang sekjennya Hasto bilang 'tidak akan bekerja sama dengan PKS dan Demokrat'," beber dia.
Atas hal itu, Demokrat menilai perolehan suara yang didapatkan setiap partai politik termasuk PDIP pada Pemilu 2024 ini bisa dijadikan instrospeksi untuk menjalin hubungan antar parpol.
Baca juga: PDIP dan Golkar Mulai Rebutan Kursi Ketua DPR, Berikut Aturannya di UU MD3
Sebab jika tidak, bukan tidak mungkin pada Pemilu 2029 mendatang, ada partai politik yang tidak mendapatkan koalisi dalam mengusung capres maupun cawapres.
"Kalau masih sombong, nanti bisa-bisa gak dapat koalisi di 2029. Kekuatan 17 persen harus membuat introspeksi besar," kata Andi Arief.
"Tidak ada yang dominan dan merasa kuat sendiri. Mudah-mudahan tetap memprioritaskan mengurus rakyat," tandasnya.