TRIBUNNEWS.COM - Pemilihan Umum Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) dinilai akan lebih gayeng atau seru apabila diikuti dua pasangan calon (paslon).
Dua paslon cagub-cawagub di Pilgub Jateng 2024 itu bisa datang dari sosok yang diusung PDI Perjuangan (PDIP) melawan kandidat di luar PDIP.
Hal itu diungkapkan Dekan Fisipol Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta, Suwardi.
Menurutnya, peta kekuatan di Jateng masih akan dipegang PDIP yang menang di Pileg 2024.
Kemenangan PDIP di Pileg 2024 masih mempertahankan predikat Jateng sebagai kandang banteng.
Di belakangnya, ada PKB, Gerindra, dan Golkar yang juga memiliki potensi kekuatan di Jateng.
"Maka berdasar peta politik itu, sebenarnya belum terlalu melihat pada siapa (kandidatnya), tapi kecenderungan parpol pengusung," ungkap Suwardi kepada Tribunnews, Rabu (20/3/2024).
Suwardi memprediksi PDIP bakal mengusung kadernya sendiri.
Lanjutnya, jika partai lain ingin mengalahkan jagoan PDIP, maka kesempatan itu akan terbuka bila Pilgub Jateng 2024 hanya diikuti dua paslon, alias head to head.
"Saya sendiri punya prediksi kalau kekuatan di luar PDIP ingin menang, itu dia harus mengarahkan pertarungan itu yaitu head to head, antara jagonya PDIP dan di luar PDIP, dua calon."
"Kalau tiga calon, PDIP kemungkinan menang," ungkapnya.
Untuk diketahui, dalam Pileg DPR RI, PDIP mendapat 5.859.448 suara dari total 10 dapil di Jateng.
Urutan berikutinya ditempati PKB (2.672.895 suara), Golkar (2.648.583 suara), dan Partai Gerindra (2.179.011 suara).
Baca juga: 7 Tokoh Potensial Bursa Cagub Jateng: Petinggi Partai, Eks Wagub, hingga Crazy Rich
Singgung Kaum Priayi dan Santri
Lebih lanjut, terkait siapa calon pemimpin Jateng, Suwardi tidak menyampaikan nama.
Tetapi, ia menilai Jateng terdiri dari beragam ideologi dan kultural.
Seperti daerah Pantura yang kental dengan agamis, daerah kerajaan Mataram, hingga daerah Ngapak.
"Lalu aspek ideologi masyarakat, maka saya menggunakan pendapat Clifford Geertz yang membagi kelompok masyarakat menjadi tiga bagian, yaitu kelompok priayi, santri, dan abangan," ungkap Suwardi.
Dan menurutnya, kelompok priayi dan santri akan tampil dalam Pilgub Jateng 2024.
"Santri termanifestasi di kelompok Islam seperti PKB maupun PPP."
Baca juga: Profil Sudaryono, Eks Aspri Prabowo Ramaikan Bursa Pilgub Jateng 2024
Sedangkan priayi merupakan sosok yang muncul dari struktur formal pemerintahan.
Seperti partai politik, pemerintahan, DPR, kepala daerah, purnawirawan TNI/Polri, hingga pengusaha.
"PDIP mungkin mengusung kadernya, di tataran priayi yang ada di sektor pemerintahan, dan agak menjaga jarak dengan sosok berlatar belakang TNI/Polri," ujarnya.
"Posisi santri di mana? Kalau di Jateng tidak sama di Jatim, di Jatim santri kekuatan dominan sehingga mereka seperti Khofifah Indar Parawansa akan menjadi prioritas (sebagai cagub)," imbuhnya.
Sedangkan di Jateng, sosok dari kalangan santri kemungkinan besar berada di posisi cawagub.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto)