News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

Respons NasDem dan PKB soal Peluang Gabung ke Pemerintahan Baru

Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Nuryanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh mengatakan, dirinya bersama calon wakil presiden nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di NasDem Tower, Jakarta, Selasa (23/4/2024). Kata Surya Paloh dan Muhaimin Iskandar soal peluang bergabung ke pemerintahan baru.

TRIBUNNEWS.COM - Mahkamah Konsitusi (MK) telah menolak gugatan sengketa Pilpres 2024 yang diajukan oleh Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar alias Cak Imin dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD pada Senin (22/4/2024).

Usai putusan tersebut, isu partai politik yang kalah di Pilpres 2024 akan bergabung ke pemenang Pilpres 2024, yaitu kubu Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pun menyeruak.

Misalnya, NasDem dan PKB, dua partai yang tergabung di Koalisi Perubahan bersama PKS.

Sebagaimana diketahui, ketiganya mengusung Anies-Muhaimin pada Pilpres 2024.

Menanggapi kemungkinan bergabung ke Koalisi Indonesia Maju (KIM), Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, mulanya mengatakan apresiasi perlu diberikan kepada Prabowo-Gibran.

Hal ini disampaikan Paloh setelah menerima kunjungan Cak Imin di NasDem Tower, Jakarta, Selasa (23/4/2024).

"Kami juga bersepakat, pemerintahan baru yang memang dipimpin oleh Mas Prabowo dan Gibran harus bisa mendapatkan apresiasi," kata Paloh.

Paloh menuturkan, keduanya bersepakat agar Prabowo-Gibran diberikan kesempatan untuk menjalankan roda administrasi pemerintahan.

Namun, ia menegaskan bahwa apresiasi yang diberikan tak otomatis membuat NasDem dan PKB bergabung dalam Pemerintahan Prabowo-Gibran.

"Tidak automaticly kami sudah memutuskan apakah kami berada dalam pemerintahan itu, ataupun juga kami berada di luar pemerintahan itu," ucap Paloh.

Baca juga: Gerindra Bicara Kemungkinan NasDem dan PKB Gabung Koalisi Prabowo-Gibran: Akan Ada Pertemuan Besok

Sebaliknya, ia menjelaskan, NasDem dan PKB bersepakat agar pemerintahan Prabowo-Gibran perlu didukung.

Pasalnya, menurut Paloh, saat ini Indonesia sedang menghadapi ancaman yang sangat kompleks.

"Maka mempertahankan dan tetap menjaga kondisi objektivitas stabilitas nasional kita itu adalah prioritas utama bagi NasDem maupun PKB," ungkap Paloh.

Sementara itu, Cak Imin selaku Ketua Umum PKB menyebut pihaknya masih menampung aspirasi dari para kader partainya dari seluruh Indonesia, terutama saran dari para kiai yang ada di Dewan Syura.

Selepas MK menolak gugatan Pilpres 2024, Cak Imin langsung mengumpulkan sejumlah fungsionaris DPP PKB untuk menggelar rapat menanggapi putusan tersebut.

Satu di antara pembahasan rapat itu turut membicarakan arah PKB apakah akan menjadi oposisi atau bergabung dengan pemerintahan mendatang yang dipimpin Prabowo.

"Terjadi berbagai macam pandangan yang berbeda-beda, sangat seru bahkan dinamis."

"Kami tadi menyimpulkan bahwa ini dalam proses kita yang penting menyimpulkan bahwa kita berkomitmen terus memperjuangkan perubahan," ujarnya di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Senin malam.

Lebih lanjut, Cak Imin mengungkapkan sikap politik PKB ke depan masih terus didiskusikan di internal partai.

Bukan hanya di ranah internal, Cak Imin menyebut PKB bakal menjalin komunikasi dengan parpol lain.

"Soal di dalam maupun di luar diskusi masih berlanjut. Tunggu saja perkembangan lebih lanjut, terutama Dewan Syura minta waktu untuk diskusi dilanjutkan besok dan lusa."

"Nah, oleh karena itu, pada posisi ini kita akan terus menampung seluruh pemikiran, pertimbangan, dan berbagai perkembangan komunikasi-komunikasi yang internal maupun eksternalnya," terangnya.

(Tribunnews.com/Deni/Fersianus Waku/Chaerul Umam)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini