News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

PKS Ingin Susul PKB dan NasDem Merapat ke Prabowo, Akui Sudah Siapkan Kader Gabung Pemerintahan

Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Nuryanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sekretaris Jenderal PKS, Aboe Bakar Al Habsyi di Tribunnews.com, Jumat (26/4/2024).

TRIBUNNEWS.COM - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) blak-blakan ingin menyusul Partai NasDem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk menjadi bagian dari pemerintahan Presiden terpilih, Prabowo Subianto.

Rencana ini disampaikan Sekretaris Jenderal PKS, Aboe Bakar Al Habsyi, dikutip dari YouTube Tribunnews.com, Jumat (26/4/2024).

Habib Aboe, sapaannya, menyebut siap membuka dialog dengan Prabowo, terlebih demi kepentingan kemajuan bangsa dan negara.

Jika memang diminta untuk bergabung, pihaknya pun siap untuk menyiapkan kader-kader terbaiknya untuk ikut memberikan kontribusi dalam pemerintahan Prabowo-Gibran.

"Dalam politik itu pasti ada mencari manfaatnya, tapi prisipnya karena kita ada di luar ya kita kembalikan."

"Yang jelas kalau diminta untuk menyiapkan (perwakilan masuk pemerintahan) kami akan menyiapkan orang-orang atau anak muda yang cerdas yang siap untuk berkontribusi buat negara," ungkap Habib Aboe.

Dijelaskan Habib Aboe, PKS sejatinya sudah biasa di luar pemerintahan.

Sehingga pihaknya tidak berharap banyak untuk bisa mendapatkan banyak kursi.

"Kami sudah biasa di luar (pemerintahan) kami tidak terlalu banyak menginginkan sesuatu."

"Apalagi kita adalah partner untuk bersaing dalam pemenangan, kami mendukung 01 sedangkan beliau (Prabowo) 02," ujar Habib Aboe.

Namun bagi PKS, Prabowo bukan sosok baru.

Baca juga: PSI Belum Ditawari Posisi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, PBB Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Sehingga meski sebelumnya bersaing, PKS masih mau menjadi bagian dari pemerintahan Prabowo-Gibran.

Terlebih, PKS kini telah move on dari ketegangan Pilpres 2024 dan menerima keputusan Mahkamah Konstitusi (MK).

"Buat kami, keputuisan MK sudah kita terima, tinggal bagaimana next ke depan."

"Pks siap di mana saja, PKS sementara ini masih menungu, sudah datang beliau (Prabowo) ke Nasdem, sudah datang beliau ke PKB," lanjut Habib Aboe.

Lebih lanjut, PKS pun telah menyiapkan agenda untuk melakukan silaturahmi dengan Prabowo.

"Besok (hari ini) kami juga akan ada halal-bihalal, kami juga ingin undang beliau (Prabowo), kita undang, tapi nggak tahu kalau dia ada kesibukan atau tidak."

"Buat kami, PKS kita siap dengan segala kondisi apapun, tergantung dialog kita nanti," jelas Habib Aboe.

Baca juga: Aboe Bakar Ungkap PKS Sudah Siapkan Kader Terbaik Jika Diminta Bergabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

PKB dan NasDem Merapat Lebih Dulu

Seperti diketahui, PKB dan NasDem lebih dulu merapat ke kubu Prabowo, tidak lama setelah MK menetapkan Prabowo menjadi Presiden terpilih.

Diketahui merapatnya PKB ke kubu Prabowo ini terjadi setelah Prabowo mendatangi Kantor DPP PKB dan menemui Cak Imin, Rabu (24/4/2024) sekitar pukul 14.00 WIB.

Meski sempat mengatakan belum ada pembicaan mendalam soal kerja sama, namun selang sehari setelahnya Cak Imin mengonfirmasi dukungannya kepada Prabowo.

"Pertanyaan soal pertemuan kemarin (dengan Prabowo) saya rasa sudah tidak harus dijawab karena sudah ceto (jelas) sudah barang jelas (merapat), jelas terpampang masih ditanyakan lagi, itu namanya meragukan," kata Cak Imin di Kantor DPP PKB, Kamis (25/4/2024) malam.

Prabowo pun menyambut baik kembalinya PKB ini.

Baca juga: PKB Mulai Berani Sentil PDIP yang Belum Legowo Prabowo dan Gibran jadi Presiden-Wapres Terpilih

Sama seperti PKB, Ketua Umum Partai NasDem juga memilih untuk merapatkan barisan ke pemerintahan.

Alasannya, keputusan ini muncul karena adanya kesempatan, dorongan dan spirit yang muncul di tubuh Partai NasDem.

Keputusan ini pun, kata Surya Paloh, telah ia pertimbangkan dengan cukup matang.

"Sejujurnya saya berkontemplasi untuk itu (merapat ke Prabowo). Sebuah proses perenungan sudah saya lakukan yang cukup lama."

"Saya berbicara dari kejujuran hati, dan rasionalitas yang saya miliki, di mana ada opsi karena dasar bukan saya yang meminta, tapi kesempatan, dorongan, keinginan, spirit mengajak untuk bersama dengan pemerintahan."

"Saya pikir itu lebih baik," kata Paloh pada Kamis (25/4/2024).

Meskipun bergabung di pemerintahan, tapi Surya Paloh menyebut NasDem akan tetap obyektif dan kritis.

"Inilah pilihan saya, pilihan Nasdem."

"Beroposisi bisa setiap saat, untuk bekerja membantu pemerintahan itu dibutuhkan juga satu semangat, satu spirit, dan kebesaran hati yang mengedepankan objektivitas, yang tetap menjaga nalar dan daya kritis," ujar Surya Paloh.

Apalagi, lanjut Surya Paloh, dirinya memiliki kedekatan secara pribadi dengan Prabowo.

Untuk itu, ia meminta agar semua pihak bisa memberinya kesempatan dan kepercayaan kepadanya dan Prabowo untuk bisa membangun bangsa Indonesia menjadi bangsa yang maju.

"Setelah kami masuki usia yang sama, di masa senja kami beri kesempatan kepercayaan (untuk) kami berdua, kami kepingin bangsa ini maju," ucap Surya Paloh.

Mendengar hal itu, Prabowo pun menerima Partai NasDem untuk bergabung ke dalam Koalisi Indonesia Maju.

Eks Danjen Kopassus itu bersepakat akan menjalin kerja sama dengan partai besutan Surya Paloh tersebut.

"Kita sepakat, sepakat bahwa kita akan bekerjasama untuk sebesar-besarnya kepentingan rakyat Indonesia," kata Prabowo di rumahnya seusai didatangi Surya Paloh, Kamis (25/42024) sore.

(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Reza Deni/Faryyanida Putwiliani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini