TRIBUNNEWS.COM - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memberi sinyal bergabung dengan pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka mendatang.
Sinyal itu diungkapkan oleh Sekretaris Jenderal PKS, Aboe Bakar Alhabsyi, yang memberi kode soal arah politik partainya.
Mengingat, calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang diusung PKS yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar atau Cak Imin kalah di Pilpres 2024.
Aboe Bakar Alhabsyi mengungkapkan, hubungan PKS dengan Prabowo Subianto baik.
Bahkan, PKS sempat memberikan dukungannya untuk Prabowo Subianto di Pilpres 2014 dan 2019.
"Begini, kita dengan Prabowo itu sampai Prabowo punya ungkapan teman sekutu. Tapi bukan sekutu, segajah."
"Jadi kita ini memang hubungannya dekat. Tik-tok tik-tokannya itu sudah cukup bagus," ungkapnya di kantor Tribunnews.com, Palmerah, Jakarta, Jumat (26/4/2024).
Lantas, apakah PKS akan gabung pemerintahan Prabowo-Gibran?
Dirangkum Tribunnews.com, berikut sejumlah sinyal yang disampaikan PKS terkait kemungkinan gabung pemerintahan Prabowo-Gibran:
Punya Kader Muda yang Siap Berkontribusi
Aboe Bakar Alhabsyi mengaku telah menyiapkan kader-kader PKS yang terbaik jika diminta untuk bergabung dalam pemerintahan Prabowo-Gibran.
Ia mengungkapkan, PKS memiliki kader-kader muda yang siap berkontribusi besar bagi bangsa dan negara.
Baca juga: Gelar Halal Bihalal, PKS Dapat Karangan Bunga Ucapan Selamat Didominasi Partai Koalisi Prabowo
"Kami siap, menyiapkan orang-orang kami di PKS, anak-anak muda yang cerdas-cerdas yang siap untuk berkontribusi buat negara. Tergantung dibutuhkan, kita siapkan," tutur Aboe, Jumat.
Meski begitu, Aboe menegaskan PKS dalam posisi nothing to lose dalam mengambil sikap ke depan.
"Tapi prinsipnya namanya kita ada di luar. Dan kita kalau pun dilibatkan juga terima kasih banyak. Kita siap," imbuhnya.