Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tak mau ambil pusing dengan munculnya desakan agar Muhammad Mardiono mundur dari jabatan Plt Ketua Umum PPP.
Sekjen DPP PPP Arwani Thomafi menegaskan fokus partainya kini mengawal sidang sengketa hasil pemilu legislatif, di Mahkamah Konstitusi (MK).
"Saat ini fokus semua kader ke MK, itu dulu," kata Arwani ditemui di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Senin (29/4/2024).
Arwani mengingatkan bahwa rangkaian penyelenggaraan pemilu legislatif kini masih ada sidang gugatan di MK.
Dia tak ingin fokus partai terpecah dengan isu mendesak Mardiono mundur dari jabatan Plt Ketum.
"Fokus ke MK," singkat Arwani.
Baca juga: PPP Minta KPU RI Batalkan Hasil Rekapitulasi Suara di Jawa Timur yang Berpindah ke Partai Garuda
Diberitakan sebelumnya, fungsionaris senior Partai Persatuan Pembangunan Sultra, La Ode Nufail mengaku sedih tekait hasil pemilihan legislatif partainya pada Pemilu 2024.
Di mana, suara PPP tak mencapai 4 persen atau ambang batas parlemen.
Maka dari itu, dia menyarankan Muhammad Mardiono untuk mundur dari jabatan Plt Ketua Umum PPP.
Sebab, Mardiono dirasa sudah gagal total memimpin PPP mencapai ambang batas PT 4 persen sekalipun PPP menggugat di Mahkamah Konstitusi (MK).
Baca juga: Tak Hanya di Banten, PPP Klaim di Jawa Timur Suaranya Juga Beralih ke Partai Garuda
"Mardiono jabatannya selaku Plt. Ketua Umum juga sudah kadaluawarsa. Pasalnya, bukan produk Muktamar tapi hasil kudeta di tengah jalan," kata La Ode Nufail saat dikonfirmasi Tribunnews, Minggu (28/4/2024).
Selain itu, Majelis Pakar DPW PPP Sultra ini menyebut, Mardiono sudah membawa partai berlambang Ka'bah inj malu diperhelatan politik nasional.
"Kita ini sudah dibuat malu dimata rakyat akibat cara kerja oknum - oknum DPP PPP yang telah banyak melukai kader daerah di bawah komando Mardiono yang dianggap sudah salah jalan," ungkapnya.