Terpisah, Ketua DPP PKS Bidang Humas, Ahmad Mabruri mengatakan pihaknya masih enggodok beberapa nama lain termasuk kader dari internal untuk menjadi pemimpin di Jakarta.
Selain itu, pihaknya juga terus membangun komunikasi dengan partai lain guna membangun koalisi menurut Pilkada 2024.
"Yang jelas PKS tidak bisa sendirian, harus bermitra. Makanya komunikasi dengan partai-partai lain juga terus berjalan,” ujar Mabruri
“Kita ingin munculkan yang terbaik untuk warga Jakarta," sambung Mabruri dalam keterangannya, Jumat (24/5/2024).
NasDem dan PDIP Bicara Peluang
Partai NasDem pun mengaku masih menjalin komunikasi cukup intens dengan Anies Baswedan.
Ketua DPP Partai NasDem Sugeng Suparwoto pun tidak membantah kalau dalam komunikasi pihaknya dengan Anies turut membahas soal Pilkada Jakarta.
Kata dia, Anies memang digadang layak untuk maju kembali sebagai calon Gubernur Jakarta.
Apalagi, saat Pilpres 2024 kemarin, Anies Baswedan hanya terpaut sedikit suara di Jakarta dari Prabowo Subianto.
"Ada sebagian itu (dibahas) sudah kita soal Pilgub DKI kita tidak menafikan bahwa pak Anies sampai hari ini kalau berdasarkan hasil mohon maaf ya di hasil Pilpres yang lalu kan selisihnya dengan pemenang pak Prabowo-Gibran kan hanya 38 ribu saja kurang lebih," kata Sugeng kepada awak media di NasDem Tower, Jakarta, Kamis (30/5/2024).
Terlebih kata dia, berdasarkan hasil beberapa survei yang ada, elektabilitas Anies Baswedan di Jakarta masih cukup tinggi dibandingkan beberapa calon kandidat yang muncul namanya.
Sehingga, wajar menurut Sugeng kalau Anies Baswedan akan kembali maju di Pilkada Jakarta, dengan landasan demikian.
"Jadi itu menunjukkan bahwa pak anies tingkat electiblitynya di DKI cukup tinggi dan juga survei survei akhir ini oleh lembaga-lembaga survei baik yang terbuka atau dibuka ke publik maupun tidak faktanya pak Anies masih tertinggi di antara kandidat-kandidat lain," kata dia.
Sementara itu, Ketua Bappilu DPP Partai NasDem Prananda Paloh mengatakan sejatinya bursa untuk Pilkada Jakarta sangat dinamis dan terbuka beberapa nama untuk maju memperebutkan kursi sebagai Gubernur Jakarta.
"Kalau DKI kan calon dan namanya khusus, butuh waktu dan pemikiran secara khusus," kata Prananda saat jumpa pers di NasDem Tower, Jakarta, Selasa (28/5/2024).