TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jelang Pilkada Jakarta 2024 yang berlangsung November nanti, PDIP dan Anies Baswedan saling melempar pujian. Apakah ini indikasi kedua pihak saling tertarik?
Spekulasi PDIP bakal mendukung Anies di Pilkada Jakarta bermula ketika Ketua DPP PDIP Puan Maharani berbicara soal peluang mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut maju di Jakarta.
Ketika itu, Puan mengatakan Anies cukup menarik. "Menarik juga Pak Anies," kata Puan di kompleks parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (4/6/2024).
Pernyataan Puan diperkuat Said Abdullah, Ketua DPP PDIP. Ia mengatakan perolehan suara Anies di Jakarta kuat pada Pilpres 2024. Hal ini merupakan fakta.
"Fakta bahwa Anies kuat kita lihat pilpres kemarin. Di Jakarta. Kalau Mbak Puan menyampaikan itu Pak Anies menarik, pasti menarik," katanya, Rabu (5/6/2024).
Sinyal lainnya, saat Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah mengaku sudah bicara dengan Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) terkait Pilkada Jakarta.
Basarah mengatakan ada kemungkinan PDIP kerja sama dengan PKB di Pilkada Jakarta.
Basarah mengatakan jika PKB mengusung Anies Baswedan di Jakarta, PDIP akan mempertimbangkan hal tersebut.
"Kalau kemungkinan PKB mengusung Pak Anies Baswedan sebagai calon gubernur DKI Jakarta, maka ketika kerja sama kami dengan PKB direalisasi dalam pilkada Jakarta, sangat mungkin."
Respons Anies
Dalam beberapa kesempatan terpisah, Anies membalas pujian PDIP, meski terkesan masih "malu-malu".
Merespons pernyataan Puan, misalnya, Anies Baswedan mengaku akan melihat situasi terlebih dahulu sebelum mengambil kesimpulan.
"PDIP juga menarik, jadi sambil kita lihat hari-hari ini, mudah-mudahan sampai pada kesimpulan," kata Anies, Jumat (7/6/2026) kemarin.
Sedangkan hari ini, Anies Baswedan merespons pernyataan Ketua DPP PDIP, Ahmad Basarah yang siap bekerja sama dengan PKB untuk mendukung dirinya pada Pilkada DKI Jakarta 2024.