Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Suharso Monoarfa, buka suara mengenai PPP dipastikan nyaris tak lolos ke DPR RI periode 2024-2029.
Hal itu setelah tak satu pun gugatan sengketa Pileg DPR RI 2024 yang mereka layangkan ke Mahkamah Konstitusi (MK) dikabulkan Mahkamah.
Baca juga: DPP PPP Mulai Seleksi Bakal Calon Gubernur untuk Pilkada 2024
Suharso menyoalkan pernyataan Plt Ketua Umum PPP, Muhamad Mardiono yang tak mau disalahkan atas kegagalan tersebut.
"Enggak begitu ya menurut saya. Kalau mau tanggung jawab ya pimpinan lah yang bertanggung jawab," kata Suharso saat ditemui di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (13/6/2024).
Baca juga: Viral Video Plt Ketua Umum PPP Pertanyakan Letak Kegagalan Pemilu, Jubir Beri Penjelasan
Suharso menyatakan dirinya tak pantas untuk menilai kepemimpinan Mardiono. Namun, dia berharap PPP akan lebih baik lagi.
"Ya mudah-mudahan yang akan datang bisa lebih baik lagi, itu saja," ungkapnya.
Sebelumnya, potongan video pidato Plt Ketua Umum DPP PPP Muhamad Mardiono viral di sejumlah media sosial.
Dalam video berdurasi kurang lebih satu menit tersebut Plt Ketum PPP mempertanyakan di mana letak kegagalannya dalam pemilu 2024.
Juru bicara Plt Ketum PPP Mardiono, Imam Priyono membenarkan bahwa cuplikan video tersebut adalah potongan video dalam pidato pembukaan Rapimnas IX yang digelar di hotel Le Semar Karawaci Tangerang, Banten, pada Kamis (6/6/2024) lalu.
Baca juga: Viral Video Plt Ketua Umum PPP Pertanyakan Letak Kegagalan Pemilu, Jubir Beri Penjelasan
"Benar, pidato tersebut adalah pidato pembukaan Rapimnas dalam konteks arahan tertutup Plt Ketua Umum DPP PPP kepada seluruh peserta Rapimnas IX yakni Pengurus Harian DPP PPP dan Pimpinan 38 DPW se-Indonesia," kata Imam kepada wartawan Rabu (12/6/2024).
Lebih lanjut, Imam menyayangkan video arahan tertutup tersebut dipotong dengan tidak bertanggung jawab dan menghilangkan konteks keseluruhan sambutan dari Mardiono.
Dan lebih disayangkan lagi karena diedarkan di media sosial dan media massa sehingga berpotensi memperkeruh suasana dan mengganggu citra partai.
Dia menyesalkan ada pihak-pihak yang tidak mengikuti kesepakatan dan hasil putusan Rapimnas IX DPP PPP yang semangatnya kontemplatif dan konsolidatif khususnya dalam menghadapi Pilkada 2024 yang juga di depan mata.
"Kami justru menyayangkan masih ada pihak-pihak keluarga besar PPP baik dari oknum GPK maupun pengurus DPC yang belakangan muncul di media memberikan pernyataan provokatif jauh dari semangat persatuan," ujarnya.
Imam menilai, pihak -pihak yang terlibat dalam penyebaran potongan video dalam arahan tertutup Plt Ketum PPP diminta untuk bertabayyun dan tidak melakukan aksi-aksi non-konsolidatif yang justru dapat merusak citra partai dari dalam, dan memicu perpecahan.
Sebab, lanjut Imam, konteks pidato utuh dari Plt Ketum PPP dalam arahan tertutup ialah berkontemplasi bersama dan tidak saling menyalahkan.
Baca juga: Sidang Sengketa Pemilu 2024 di MK Selesai, PPP Dipastikan Gagal Masuk Parlemen
"Di pidato penutupan Rapimnas dengan penuh kerendahan hati Pak Mardiono justru meminta maaf atas nama pribadi dan sebagai Ketua Umum bahwa hasil pileg 2024 belum sesuai ekspektasi, Pak Mar mengajak semua bersatu untuk menang besar di Pilkada dan meraih kejayaan di Pileg 2029," pungkasnya.
Adapun dalam potongan video yang diunggah di akun YouTube Adrian Harahap, Mardiono terlihat mengenakan peci hitam dan jas hijau resmi partai. Dia berpidato di atas mimbar dengan logo PPP.
Berikut potongan pernyataan Mardiono dalam video itu.
Loh saya bukan pelaku kok
Yang pelaku Bapak-Ibu sekalian
Yang berhasil kita semua
Yang gagal kita semua
Saya nggak nyalon DPR RI
Saya nggak nyalon DPRD
Saya nggak nyalon Bupati
Jadi kalau dibilang Mardiono gagal
Yang mana yang gagal?