Lantas, pada putaran kedua, Jokowi-Ahok kembali menang dari Foke-Nara dengan raihan 2.472.130 suara atau 53,82 persen.
Sementara, Foke-Nara meraih 2.120.815 suara atau 46,18 persen.
Dengan kemenangan itu, Jokowi-Ahok menjadi pemenang dan menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2012-2017.
Pilkada 2017: Ahok Kalah dari Anies
Bak sebuah kutukan, Ahok yang berstatus petahana bernasib sama dengan Foke di Pilkada DKI Jakarta 2017.
Berpasangan dengan Ketua DPP PDIP, Djarot Saiful Hidayat, dia kalah dari penantangnya saat itu yaitu Anies Baswedan yang berpasangan dengan Sandiaga Uno.
Memang, pada putaran pertama, Ahok-Djarot menang dengan raihan 42,99 persen suara.
Sedangkan Anies-Sandiaga berada di peringkat kedua dengan 39,95 persen.
Sementara pasangan calon lainnya saat itu yaitu Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang berpasangan dengan Sekretaris Daerah (Sekda) Pemprov DKI Jakarta saat itu, Sylviana Murni harus puas di posisi buncit dengan raihan 17,07 persen.
Baca juga: Ini Dua Faktor Utama yang Mendorong Anies Baswedan Mantap Maju Lagi di Pilgub Jakarta
Akibatnya, Pilkada DKI Jakarta 2017 pun berlangsung dua putaran.
Namun, nasib berbeda menimpa Ahok-Djarot di putaran kedua.
Mereka harus kalah dari Anies-Sandiaga sebagai penantangnya dengan selisih suara yang cukup signifikan.
Adapun Ahok-Djarot kalah karena hanya meraih 2.350.366 suara atau 42,04 persen.
Sedangkan Anies-Sandiaga unggul jauh dengan raihan 3.240.987 suara atau 57,96 persen.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Kompas.com/Riana Afifah/Kahfi Dirga Cahya)
Artikel lain terkait Pilgub DKI Jakarta