Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto mengungkap nasib Eks Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dalam kontestasi Pilkada Serentak 2024. Partai berlambang pohon beringin itu belum memutuskan apakah kadernya itu akan maju ke Pilkada Jakarta atau Pilkada Jawa Barat.
Airlangga menyatakan, saat ini internal partai masih terus melakukan evaluasi terhadap Ridwan Kamil. Dia menyatakan keputusan yang diambil nantinya harus berdasarkan scientific.
"Kalau di Jawa Barat, kan kita lagi menunggu evaluasi. Semua berbasis scientific dan evaluasi. Golkar pada pilkada yang lalu menang 60 persen adalah basisnya scientific," ujar Airlangga saat ditemui dalam peringatan HUT dan peluncuran buku otografi Theo L. Sambuaga di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta, Sabtu (22/6/2024).
Airlangga menjelaskan, salah satu proses scientific yang dimaksudkan adalah melihat hasil trend survei internal. Nantinya, Golkar akan melihat tingkat elektabilitas kadernya itu.
"Golkar kemarin mendapat kenaikan di Pileg, basisnya juga scientific. Jadi basis scientific Golkar tidak akan tinggalkan," jelasnya.
Baca juga: Beda Pernyataan Kaesang soal Anies, Dulu Tertarik, Kini Beri Sinyal Tak akan Duet di Pilkada DKI
Di sisi lain, Menko Perekonomian itu memastikan Golkar tetap bersama koalisi Indonesia maju pada pilkada serentak kali ini. Nantinya, apapun keputusan dari Golkar akan selaras dengan KIM.
"Kita selalu mencalonkan bersama-sama karena partai Golkar 'we are not walking alone, we are walking together' di koalisi Indonesia maju," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dikabarkan mulai memikirkan ulang keputusan untuk maju pada Pilkada Jakarta 2024. Pasalnya, dia sebelumnya sempat berasumsi Anies Baswedan tidak akan maju lagi di provinsi tersebut.
Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad mengatakan partainya tidak masalah jika nantinya Ridwan Kamil memutuskan tidak ingin maju di Pilkada Jakarta.
"Enggak ada masalah," kata Dasco saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (20/6/2024).
Baca juga: Soal Pilkada 2024, Anggota Dewan Kritik Pj Bupati Intan Jaya
Wakil Ketua DPR RI itu menyampaikan keputusan untuk memajukkan Ridwan Kamil sejatinya datang dari rapat internal koalisi Indonesia maju. Saat itu, rapat juga dihadiri oleh Golkar.
"Keputusan untuk memajukan Kang Ridwan Kamil pada waktu itu, itu adalah pembicaraan rapat koalisi. Termasuk ada Golkar," ungkapnya.
Di sisi lain, Wakil Ketua DPR RI itu pun menyoroti belakangan ada perubahan sikap dari Ridwan Kamil maupun Golkar yang enggan memajukkan kadernya di Pilkada Jakarta. Dia pun menilai hal itu hanya sebagai bagian dinamika politik.
"Nah, bahwa kemudian ini ada hal-hal yang mesti dipertimbangkan, ya ini namanya dinamika yang mungkin dinamika yang juga harus dibicarakan. Kita bukan kartu mati harus Pak Ridwan Kamil," pungkasnya.