TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jelang Pilgub Jakarta, Anies Baswedan disebut mulai ditinggalkan pendukungnya ketika Pilpres 2024 lalu.
Pasalnya, partai yang menjadi kantong suara Anies di Pilpres, PKS, memutuskan untuk mengusung Wakil Ketua Majelis Syura PKS Sohibul Iman.
Pun demikian dengan Nasdem memilih jalan yang berbeda. Partai pimpinan Surya Paloh tersebut mengusulkan Bendahara Umum Nasdem Ahmad Sahroni untuk maju Pilkada DKI Jakarta 2024.
Juru Bicara PKS Ahmad Mabruri mengatakan, pihaknya mengajukan Sohibul sebagai bakal calon Gubernur DKI Jakarta 2024 karena partainya menjadi pemenang di Ibukota.
Pada Pemilihan Legislatif (Pileg) DKI Jakarta 2024, PKS meraih urutan pertama dengan perolehan suara 1.012.028 suara atau 16,68 persen.
“Sebagai Partai pemenang di Jakarta, PKS memutuskan akan memperjuangkan kader terbaiknya sebagai calon Gubernur DKI Jakarta,“ kara Mabruri dikutip dari Kompas.com (23/6/2024).
Menurut Mabruri, Sohibul layak menjadi Gubernur DKI Jakarta karena ia mempunyai integritas dan kapasitasnya mumpuni.
Selain itu, Sohibul juga pernah menjadi Presiden PKS pada 2015-2020. Di bawah kepemimpinan Sohibul, PKS mengalami peningkatan suara yang signifikan dari 8,46 juta suara pada 2014 menjadi 11,49 juta suara pada 2019.
Mabruri menjelaskan, kepemimpinan Sohibul teruji ketika menaikkan kelas PKS dan rekam jejaknya di dunia politik terbilang panjang.
PKS beri Anies pilihan
Juru Bicara PKS Muhammad Iqbal angkat bicara soal diusulkannya nama Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Mohamad Sohibul Iman sebagai Bakal Calon Gubernur Jakarta 2024.
Dijelaskan Iqbal dimajukannya nama Sohibul Iman berikan dua pilihan untuk Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024.
Kata Iqbal, Anies bisa memilih jadi kader PKS atau pilih PKS jadi wakilnya di Pilkada Jakarta 2024.
"PKS memberi pilihan ke Anies, masuk menjadi kader atau wakilnya dari PKS," kata Iqbal kepada Tribunnews.com, Senin (24/6/2024).
Juri bicara PKS ini mengatakan bahwa Sohibul Iman siap dipasangkan Anies Baswedan di Pilkada Jakarta.
"Sohibul Iman siap dipasangkan dengan Anies," kata Iqbal.
Diterangkannya bahwa partainya tak bisa maju sendiri di Pilkada Jakarta. Karena PKS memiliki 18 kursi di DPRD Jakarta. Sementara itu untuk mengusung pasangan calon membutuhkan 22 kursi.
Kemudian Iqbal menegaskan jika Anies Baswedan tak berkenan maju di Pilkada Jakarta 2024.
Partainya telah menyiapkan Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Mohamad Sohibul Iman sebagai Bakal Calon Gubernur Jakarta 2024.
Tetapi jika Anies memiliki partai pengusung kata Iqbal, Sohibul Iman siap jadi wakilnya.
"Kalau Pak Anies nggak berkenan maju, Sohibul Iman disiapkan sebagai calon gubernur, kalau Pak Anies dapat dukungan partai dan maju, Sohibul iman siap jadi calon wakil Gubernur," terangnya.
Dampak elektoral
Keputusan PKS yang mengusung kader internal dalam hal ini Wakil Ketua Majelis Syura PKS Sohibul Iman dalam Pilkada Jakarta 2024 dinilai bakal berpengaruh besar pada nasib Anies Baswedan.
Analis Politik sekaligus Direktur Eksekutif Skala Data Indonesia Arif Nurul Iman, mengatakan, Anies Baswedan kini harus mencukupi kouta tiket dari partai politik yang pengin mendukungnya.
"Jika PKS mengusung kadernya sendiri dalam Pilkada DKI Jakarta tentu akan berpengaruh terhadap Anies Baswedan," katanya.
"Jika mereka mengusung sendiri maka berpengaruh di dua level. Pertama terkait tiket dukungan parpol," sambung Arif.
Sementara, pengaruh kedua yakni kata dia, ada pada posisi arah dukungan terhadap Anies Baswedan nantinya di Pilkada Jakarta.
Menurut Arif, PKS merupakan partai yang memiliki basis suara akar rumput yang kuat.
Sehingga, jika PKS benar mengusung Sohibul Iman dan mendapatkan pasangan koalisi, maka diyakini akan ada peralihan dukungan dari pemilih PKS yang semula ke Anies menjadi ke Sohibul Iman.
"Kedua soal grassroot. Kita tahu kader dan simpatisan PKS dikenal militan dan karena itu jika mereka tak lagi mendukung Anies praktis akan menggerus basis suara Anies," kata dia.