Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Politik Universitas Paramadina, Ahmad Khoirul Umam, menilai diumumkannya nama Sohibul Iman sebagai cawagub pendamping Anies Baswedan oleh PKS untuk Pilkada Jakarta 2024, bukanlah harga mati.
"Dengan menimbang potensi kemenangan yang lebih besar, bisa saja PKS dipaksa menurunkan standar di posisi cawagub, untuk membuka ruang negosiasi politik dengan kekuatan besar lain di Jakarta," kata Umam dalam keterangannya, Sabtu (29/6/2024).
Umam memahami mbahwa dengan kemistri yang kuat dengan Anies sejak Pilkada DKI 2017 lalu, bisa saja meletakkan nama Sohibul sebagai cawagub.
"Terlebih relasi Anies dan Shohibul Iman sendiri memiliki basis komunikasi inter-personal yang cukup kuat. Keduanya juga sama-sama mantan akademisi. Baik Anies dan Shohibul Iman juga sama-sama mantan Rektor Universitas Paramadina, Jakarta. Artinya, praktis tidak ada gap komunikasi untuk membangun kesepahaman visi dan misi perjuangan ke depan," kata dia.
Baca juga: PAN Serahkan 8 Surat Rekomendasi Calon Gubernur: Ahmad Ali NasDem di Sulteng, Murad Ismail di Maluku
Terlebih lagi, dikatakan Umam, jika Anies-Shohibul Iman bisa bersatu dan didukung oleh PDIP yang kini masih gamang dalam menyikapi hubungannya dengan gerbong besar di bawah bayang-bayang Jokowi dan Prabowo, maka hal itu berpotensi membuka kekuatan kerja sama politik dalam skala yang cukup besar.
"Untuk bisa membawa PDIP masuk, maka tawaran skema kompensasi untuk memberikan posisi Ketua DPRD Jakarta tetap kepada PDIP, perlu dipertimbangkan. Tawaran itu akan menjadi sangat menggiurkan, karena PDIP sendiri telah kehilangan basis cukup signifikan di Jakarta, dan terlempar dari posisi jawara di Pileg Jakarta," kata dia.
Akan tetapi, jika manuver PKS ini tidak direspons cepat oleh Anies, Umam memprediksi ini bakal jadi kartu politik dan akan disambar oleh kekuatan politik lain.
"Termasuk dari Koalisi Indonesia Maju (KIM), yang sempat menawarkan posisi Cawagub Jakarta," kata dia.
"PKS yang telah berpuasa 10 tahun dari kekuasaan, bisa saja sangat berkepentingan untuk menjadikan posisi di Pilkada Jakarta ini sebagai ruang negoasiasi politik, terutama dengan kubu KIM, agar PKS bisa ikut masuk ke dalam kekuasaan baru di bawah kepemimpinan Prabowo-Gibran," ujarnya.
"Sebab, jika PKS memberikan dukungan kepada Anies, hal itu akan menjadi tantangan serius bagi pemerintahan baru nanti, sebab potensi kemenangan Anies akan menjadi panggung kekuatan oposisi yang lebih besar, yang bisa menjadi kompetitor utama di Pilpres 2029 yang akan datang," pungkasnya.
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Akhmad Syaikhu menyerahkan keputusan final kepada Anies Baswedan terkair siapa calon wakil gubernur untuk Pilkada Jakarta 2024.
Diketahui, PKS memasangkan Aneis dan kader mereka, yakni Sohibul Iman.
Keputusan itu mendapatkan pertentangan dari PKB yang merupakan partai pertama yang mengumumkan Anies sebagai cagub Jakarta.
"Ya semuanya kembali kepada Pak Anies sendiri ya. Kami sudah berusaha berikhtiar untuk membawa Pak Anies dengan Pak Sohibul Iman, walaupun tadi memang kita berhadapan dengan sebuah realitas bahwa ini belum bisa melangkah karena belum cukup kursinya," kata Syaikhu kepada wartawan di Hotel Sahid, Jakarta, Kamis (27/6/2024).
Baca juga: Bukan RK, Kaesang Disebut Bakal Jadi Tantangan Berat Pasangan Anies-Shohibul Iman, Ini Alasannya
Syaikhu menyebut PKS sedang berusaha mencari teman koalisi, sebab PKS tidak bisa maju sendiri di Pilkada Jakarta.
"Saya juga pak anies dan kita semua akan berikhtiar mencari kursi tambahan, sehingga insya allah perahu ini akan bisa berlayar," tandasnya.
Sebelumnya, Duet pasangan calon Anies Baswedan dan Sohibul Iman (AMAN) yang didorong PKS mendapatkan pertentangan dari PKB. Duet tersebut dianggap tidak akan memperkuat suara Anies di Pilkada Jakarta.
Ketua DPP PKB, Syaiful Huda mengatakan bahwa suara pendukung Anies dinilai memiliki kesamaan dengan PKS. Karenanya, duet tersebut tidak akan menambah elektoral eks Mendikbud RI tersebut.
"Enggak ada masalah. Cuma secara hitungan voters Anies dan PKS itu sama plek ketiplek dengan pemilih PKS," kata Huda di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (26/6/2024).
Huda menjelaskan Sohibul Iman juga tidak akan memperluas basis pemenangan Anies di Jakarta. Sebab, ceruk pemilih Anies dan Sohibul Iman masih serupa di provinsi tersebut.
"Poin pentingnya tidak memperluas basis pemilih, tidak memperluas basis pemenangan," ungkapnya.
Lebih lanjut, Huda mengaku pihaknya tidak bisa berbicara lebih lanjut mengenai figur yang pantas menjadi cawagub Anies. Pasalnya, PKB pun belum pasti mengusung Anies.
"Kami belum pasti mendukung Mas Anies jadi tunggu aja," pungkasnya.
Sejauh ini, DPW PKB Jakarta memang sudah sempat menyatakan dukungan kepada Anies Baswedan sebagai calon gubernur Jakarta. Namun, mereka belum menentukan siapa sosok calon wakil gubernurnya.
Belakangan, Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ahmad Syaikhu akhirnya mengumumkan sosok yang akan didukungnya di Pilkada Jakarta 2024. Nama tersebut tidak lain Gubernur Jakarta petahana, Anies Baswedan dan kadernya Sohibul Iman.
Pengumuman itu disampaikan Syaikhu saat memberikan sambutan acara Sekolah Kepemimpinan Partai (SKP) DPP PKS sebagai pembekalan kepada seluruh Calon Anggota Dewan Terpilih DPR RI dan DPRD Provinsi se-Indonesia di Hotel Sahid, Jakarta Selatan, Selasa (25/6/2024).
Syaikhu menjelaskan keputusan itu diambil setelah mempertombangkan usulan dari DPW PKS Jakarta. Selain itu, mereka juga mendengarkan dari berbagai masukan para tokoh, ulama, habib, tokoh tokoh lintas agama yang datang ke DPP PKS.
"Maka dewan pimpinan pusat (DPTP) PKS pada rapat di hari Kamis 20 Juni 2024, telah memutuskan mengusung Bapak Anies Rasyid Baswedan sebagai bakal calon gubernur dan bapak Mohammad Sohibul Iman sebagai bakal calon wakil gubernur. Siap berjuang memenangkannya? Allahuakbar, merdeka," ucap Syaikhu.
Baca juga: Hasil Debat Pilpres AS 2024: Donald Trump Raup 67 Persen Suara, Kalahkan Joe Biden
Ia pun juga sempat mengungkap singkatan yang pas untuk duet Anies dan Sohibul Iman. Singkatan itu tidak lain adalah AMAN.
"Kami meyakini pasangan Anies-Sohibul Iman, ada yang sudah mereka-reka juga singkatannya. AMAN katanya. Nanti terserah lah apa namanya. Yang memiliki kualifikasi yang mumpuni, serasi dan bisa saling melengkapi untuk memimpin DKI Jakarta," ungkapnya.
Syaikhu juga mengungkap alasan mendukung pasangan AMAN. Ia menjelaskan pasangan ini dianggap saling melengkapi satu sama lainnya untuk bisa memenangkan Pilkada Jakarta 2024.
"Bapak Anies Rasyid Baswedan sukses menjadi gubernur DKI Jakarta 2017-2022 dengan berbagai torehan prestasi di berbagai sektor pembangunan. Berhasil memajukkan kota dan membahagiakan warganya," jelasnya.
"Sementara bapak Sohibul Iman seorang teknokrat juga cendikiawan yang pernah menjadi rektor univesitas paramadina. Berpengalaman di legislatif sebagai wakil Ketua DPR RI 2013-2014. Serta pernah menjadi presiden PKS periode 2015-2020," sambungnya.