News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilkada Serentak 2024

Ganjar Setuju Wacana Ahmad Luthfi Hapus Program Kartu Tani, Asal Petani Tetap Terjamin

Penulis: Mario Christian Sumampow
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua DPP PDIP, Ganjar Pranowo, merespons pernyataan calon gubernur Jawa Tengah, Ahmad Lutfi, yang dalam debat pilkada menyebut akan menghapus program kartu tani jika terpilih. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Mario Christian Sumampow

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP PDIP, Ganjar Pranowo, merespons pernyataan calon gubernur Jawa Tengah, Ahmad Lutfi, yang dalam debat pilkada menyebut akan menghapus program kartu tani jika terpilih. 

Luthfi menilai bahwa program tersebut menyebabkan distribusi pupuk menjadi tidak teratur. 

Baca juga: Ragam Respons soal Prabowo Endorse Luthfi-Yasin pada Pilgub Jateng

Meskipun menurutnya stok pupuk di Jawa Tengah sebenarnya mencukupi untuk kebutuhan para petani.

Menanggapi hal itu, Ganjar mengatakan, yang terpenting adalah petani tetap mendapat jaminan untuk mendapatkan pupuk. 

"Tidak apa-apa, hapus saja, yang penting petani bisa mendapatkan jaminan," ujar Ganjar di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (12/11/2024). 

Ganjar mengungkapkan ketidakpercayaannya pada klaim ihwal pupuk tersedia dalam jumlah melimpah namun tetap sulit diakses oleh petani. 

"Pupuk kurang, maka kemudian cover-cover bahasa pupuk melimpah itu sebenarnya agak menyesatkan buat saya," ungkapnya.

Ia juga menyatakan dirinya mendukung penggantian program tersebut dengan solusi lain. Asalkan akses petani terhadap pupuk bisa lebih terjamin. 

Baca juga: PDIP: Prabowo Turun Kelas Jadi Jurkam Luthfi-Yasin di Pilgub Jateng, Harapan Pemilu Jurdil Hilang 

"Maka kalau mau dihapus kemudian digantikan dengan yang lain, buat saya boleh, yang penting petani bisa mengakses," tegas Ganjar.

Lebih lanjut, ia juga menyoroti pentingnya distribusi pupuk yang efektif dan tepat sasaran, terutama di tengah kebutuhan yang meningkat dan alokasi yang terbatas. 

Menurut Ganjar, pendistribusian perlu dilakukan dengan cara yang benar dan teridentifikasi dengan baik agar tidak ada hambatan bagi petani di lapangan.

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini