Akan tetapi kata Said, dalam mekanismenya, PDIP tidak memiliki kemampuan untuk maju sendiri di Pilkada Jakarta.
Karenanya, saat ini PDIP sedang menjalin komunikasi dengan beberapa partai politik termasuk dengan PKB selaku partai yang juga mendukung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta.
"Kemudian dari perkembangan berbagai situasi terkini karena PDIPerjuangan tidak bisa sendiri tentu perlu menggaet partai-partai yang ada di Jakarta," kata dia.
PDIP Disarankan Dukung Anies
Sementara itu, pengamat politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga memprediksi poros ketiga Pilkada Jakarta yang mungkin bisa dibentuk PDIP bakal melempem.
Diketahui, Anies Baswedan dan Ridwan Kamil disebut-sebut menjadi dua kandidat kuat dalam Pilkada Jakarta 2024.
Jamaluddin mengatakan ada peluang PDIP membuat poros ketiga.
Sosok seperti Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok, Andika Perkasa, hingga Prasetyo Edi Marsudi disebut bisa menjadi alternatif bakal calon gubernur Jakarta.
Meski begitu, bila Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengambil langkah membentuk poros ketiga, kekalahan di Pilpres 2024 bisa terulang.
“Kalau poros ketiga itu terbentuk, peluang menang relatif kecil. Apalagi kalau KIM menduetkan Ridwan Kamil-Kaesang Pangarep,” ungkap Jamaluddin, Senin (1/7/2024) dikutip dari Tribun Jakarta.
Nama Ahok, Andika, hingga Prasetyo Edi dinilai belum bisa menandingi elektabilitas Anies dan Ridwan Kamil.
“PDIP perlu mengalah dengan tetap bersama Anies. Dengan bergabungnya PDIP bersama Anies, setidaknya dapat mengimbangi kekuatan finansial dan politik yang ada di belakang Ridwan Kamil-Kaesang,” tuturnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Diprediksi Kalah Bila Bentuk Poros Baru, PDIP Diminta Tetap Bersama Anies di Pilkada Jakarta 2024.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto, Rizki Sandi Saputra) (TribunJakarta.com/Dionisius Arya Bima Suci)