News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilgub Jawa Tengah

Ragam Respons soal Elektabilitas Kaesang Pangarep di Pilkada Jawa Tengah 2024

Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketum PSI Kaesang Pangarep acara Deklarasi Dukungan Sedulur Kaesang di Elza Syarief Law Office, Jumat (1/12/2023). (Mario Sumampow). Beragam respons perihal Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep, memiliki elektabilitas paling tinggi jelang Pilkada Jawa Tengah 2024.

TRIBUNNEWS.COM - Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep, memiliki elektabilitas tinggi jelang Pilkada Jawa Tengah 2024.

Berdasarkan hasil survei terbaru Lembaga Survei Indonesia (LSI) pada simulasi 21 nama, putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu memiliki elektabilitas sebesar 15,9 persen.

Lalu disusul Ahmad Luthfi (12,9 persen), Abdul Wachid (7,8 persen), Raffi Ahmad (6,8 persen), Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul (5,8 persen), dan sejumlah nama lain.

Ketika survei dikerucutkan menjadi enam nama, elektabilitas Kaesang tetap menjadi yang paling tinggi.

Ia mengantongi elektabilitas sebesar 25,6 persen, kemudian diikuti Ahmad Luthfi (16,1 persen), Taj Yasin Maimoen (13,4 persen), dan beberapa nama lain.

Hasil survei LSI itu lantas memunculkan beragam respons, berikut di antaranya.

Puan Maharani

Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, menyebut pihaknya tak masalah elektabilitas Kaesang berada di urutan pertama menurut survei LSI.

"Nggak apa-apa bagus," kata Puan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (2/7/2024).

Ia menyatakan pihaknya tak menaruh curiga dengan hasil survei itu.

Meski elektabilitas suami Erina Gudono itu juga diklaim lebih tinggi dibandingkan Ketua DPD PDIP Jawa Tengah, Bambang Wuryanto.

Baca juga: Puan Akui PDIP Pertimbangkan Usung Kaesang di Pilkada Jawa Tengah 2024

"Enggak apa-apa, bagus Kaesang," ungkap Puan.

Ia menambahkan, pihaknya juga nanti akan mempertimbangkan Ketua Umum PSI itu untuk diusung di Pilkada Jateng.

"Iya dong, jadi salah satu pertimbangan juga," tuturnya.

Cak Imin

Ketua Umum DPP PKB, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, berujar pihaknya tak merasa khawatir dengan tingginya elektabilitas Kaesang Pangarep.

Ia menegaskan, pihaknya optimis mengusung Ketua DPW PKB Jateng, Muhammad Yusuf Chudlori alias Gus Yusuf, di Pilkada Jawa Tengah.

"Sampai hari ini keputusan DPP PKB dari awal, mengusung Gus Yusuf sebagai calon gubernur," kata Cak Imin saat ditemui awak media di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Senin (1/7/2024).

Ia mengeklaim elektabililitas Gus Yusuf saat ini unggul dibandingkan kandidat lain.

"Oh, Gus Yusuf tinggi sekali. Gus Yusuf tinggi sekali. Hasil survei kita bahkan mengalahkan yang lain per hari ini," terangnya.

Keyakinan Cak Imin mendukung Gus Yusuf juga tak akan terpengaruh faktor lain, seperti nama Kaesang.

Menurutnya, saat ini yang terpenting PKB fokus dengan nama Gus Yusuf dan tetap menjalin komunikasi dengan partai politik lain.

"Tetapi kita kan butuh tambahan kursi, nggak cukup koalisi. Kita sedang berusaha sekuat tenaga agar koalisi cukup."

"Ya, yang penting kita sekarang sedang berusaha sekuat tenaga kita ngumpulin syarat 20 persen," ungkapnya.

Habiburokhman

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman, menilai wajar apabila elektabilitas Kaesang Pangarep teratas di Pilkada Jawa Tengah.

Pasalnya, Jateng adalah kampung halaman Presiden Jokowi.

"Saya pikir kalau Jawa Tengah kan kampungnya Pak Jokowi, Pak Jokowi besar di sana, keluarganya juga, kemarin keluarga besar Pak Jokowi all out memenangkan Pak Prabowo di Jawa Tengah," kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (1/7/2024).

Ia lalu menyampaikan, selain di Jawa Tengah, Kaesang juga memiliki modal elektabilitas yang bagus di Pilkada Jakarta.

Atas dasar itu, Koalisi Indonesia Maju (KIM) menimbang peluang mengusung Kaesang Pangarep di Pilkada Jawa Tengah.

"Jadi, kami menunggu saja apakah yang paling penting dan pertama adalah yang bersangkutan berkenan atau tidak."

"Kalau ada sinyal yang cukup kuat, misalnya, yang bersangkutan berkenan tentu kami akan bahas di internal partai kami dan di KIM," ungkapnya.

(Tribunnews.com/Deni/Rizki/Igman)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini