TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rekam jejak keberhasilan calon Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) Anwar Hafid membuka lapangan kerja di Morowali membuat generasi muda Sulteng memberikan dukungan.
Anwar Hafid semakin dipercaya mampu membawa kemajuan bagi Sulteng ke depan dengan memberikan ruang bagi generasi muda ikut kontribusi meningkatkan potensi ekonomi.
"Dia menyediakan pekerjaan, dia berhasil membuka lapangan pekerjaan," ucap Pengamat Politik Universitas Tadulako, Husen Zuada, Jumat (12/7/2024).
Data menunjukkan peluang investasi yang meningkat di Kabupaten Morowali menyentuh Rp51,9 triliun. Investasi yang meningkat ini menciptakan lapangan pekerjaan melimpah di sana.
Tangan dingin Anwar Hafid membuat seluruh perusahaan di Morowali mempekerjakan warga Sulteng.
Dalam beberapa kesempatan, Anwar Hafid mengatakan tidak ingin membuat warga Sulteng hanya menjadi penonton di daerahnya sendiri. Banyak dari mereka yang rela merantau hanya untuk mendapatkan pekerjaan.
Baca juga: Respons Bobby Nasution soal PDIP Tak Biarkan Dirinya Lawan Kotak Kosong di Pilkada Sumut 2024
Berkat kerja kerasnya menghadirkan lapangan kerja, Anwar Hafid sangat dipandang positif oleh warga Negeri Seribu Megalit itu. Hingga kini, jasa Anwar Hafid diingat dan dihargai oleh konstituennya.
"Pak Anwar itu orang yang punya citra yang cukup positif," kata Husen.
Sekarang, lapangan pekerjaan itu tersedia di daerahnya sendiri. Anwar Hafid mengatakan, 300.000 warga Sulteng bisa bekerja di Morowali saat ini. Kendati demikian, angka ini belum cukup signifikan untuk menurunkan angka pengangguran terbuka di wilayah Sulteng.
BPS mencatat, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Sulteng hanya turun 0,8 persen, dari 3,75 persen pada tahun 2021 menjadi 2,95 persen pada tahun 2023. Melalui programnya, Anwar Hafid akan langsung melakukan penguatan di Balai Latihan Kerja (BLK).
Selain itu, agar semakin merata, perusahaan yang kini bertengger di Morowali akan diperintahkan untuk membuka kantor di Palu.
Dengan demikian, anak-anak muda di wilayah Palu, Sigi, dan Donggala (Pasigala) tidak perlu jauh untuk mendapatkan pekerjaan.
Ingin mengulang keberhasilannya di Morowali, keterbukaan lapangan kerja sebanding lurus dengan turunnya angka kemiskinan di sana.
Angka kemiskinan di Morowali turun sebanyak 13,47 persen, dari 28,27 persen pada tahun 2008 menjadi 14,47 persen pada tahun 2014.