News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilgub Jawa Tengah

Kans Besar Ahmad Luthfi-Kaesang Terpilih jika Dipasangkan di Pilgub Jawa Tengah

Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Nanda Lusiana Saputri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ahmad Luthfi dan Kaesang Pangarep

TRIBUNNEWS.COM - Bursa nama calon gubernur Jawa Tengah (Jateng) masih berseliweran jelang Pilgub Jateng 2024.

Selain dikaitkan dengan eks Wagub Jateng Taj Yasin, nama Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi, memiliki kans besar terpilih jika disandingkan dengan Ketua Umum (Ketum) PSI, Kaesang Pangarep.

Demikian disampaikan oleh Pakar Hukum Tata Negara UNS, Dr. Agus Riewanto, SH. MH.

Berdasarkan analisisnya, Ahmad Luthfi dinilai populer dan punya basis masa yang kuat di akar rumput.

Hal ini berangkat dari statusnya sebagai pucuk pimpinan kepolisian di Jawa Tengah, di mana ia berkesempatan merangkul hingga ke pelosok desa.

Dosen Fakultas Hukum UNS ini menyinggung pernyataan Kaesang yang menyebut Jateng membutuhkan pemimpin yang bisa menangani permasalahan komplek.

Lantas Agus menyinggung, kehadiran Kaesang jika ingin maju memang seharusnya dipasangkan dengan Ahmad Luthfi sebagai calon gubernurnya.

"Ya, mungkin kalau Kaesang mau maju memang harus didampingi tokoh yang punya pengalaman kerja-kerja politik, salah satunya Ahmad Luthfi," jelas dia.

Lebih lanjut, Agus menilai orang tertarik terhadap Kaesang, salah satunya karena populer, banyak survei menyebut seseorang akan maju pilkada karena ketokohan atau populer di masyarakat. 

Menurutnya popularitas Kaesang membuat partai-partai tertarik untuk mengusungnya di Pilgub DKI Jakarta, Jabar dan di Jateng.

Meski Kaesang populer berdasar survei namun popularitas itu belum tentu kunci kemenangan.

Baca juga: PPP: Kami Senang Jika Taj Yasin Maimoen Ikut Didukung Parpol Lain di Pilgub Jateng

"Dugaan saya begini, kenapa akhir-akhir ini partai juga masih ragu terhadap Kaesang untuk dipasangkan dengan siapa. Salah satunya karena Kaesang tidak cukup punya pengalaman sebagai pemimpin, dia kan hanya ketua partai dan belum kelihatan kerja-kerja politiknya," ungkapnya.

Selain popularitas, lanjut dia, penting juga soal akseptabilitas dan kapabilitas.

Ruang Kaesang yang sudah populer itu masih kurang yakni dengan meyakinkan partai-partai, dia bisa bekerja.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini