Menurutnya, hal tersebut membuktikan bahwa PDIP sebagai partai ideologis menjalankan fungsi utama partai politik.
"Bagaimana kita mempersiapkan kader-kader menggodok menggembleng di sekolah partai supaya mereka nanti akan kita siapkan kita tugaskan berlaga di jenjang eksekutif," ungkapnya.
Hingga saat ini, kata Djarot, nama-nama tersebut masih diusulkan dengan partai politik lainnya.
Satu di antaranya dengan PKS agar bisa maju bersama di Pilgub Sumut 2024.
"Untuk Sumut ini masih pendalaman dan kita membangun komunikasi dengan partai-partai yang belum bergabung ke sana, ada kan, PKS, kemarin DPD PDIP Perjuangan silaturahmi berkomunikasi dengan PKS karena PKS sudah dua kali ke kantor DPD, kemudian kita juga membangun komunikasi dengan tokoh-tokoh masyarakat," katanya.
Terpisah, Juru Bicara PKS, Ahmad Mabruri mengatakan pihaknya masih belum pasti akan berkoalisi dengan PDIP di Pilkada Sumut 2024.
Sebab, saat ini ada dua nama yang mengerucut di internal DPD PKS Sumut.
"Dari PKS Sumut sudah mengerucut kepada 2 kandidat yaitu Edy Rahmayadi dan Bobby Nasution," kata Mabruri, Sabtu (13/7/2024).
PKS, kata Mabruri, belum memutuskan nantinya akan memilih Bobby Nasution atau Edy Rahmayadi.
Namun, ia menyebut keduanya masih memiliki peluang yang sama untuk diusung di Pilgub Sumut.
"DPP PKS belum memutuskan akan pilih yang mana. Masih wait and see. Dua duanya masih terbuka peluang untuk didukung," ucapnya.