TRIBUNNEWS.COM - Mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan dan Ketua DPP PDIP Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok berpeluang untuk kembali berhadapan pada Pilkada Jakarta.
Anies merespons hal tersebut dengan menyatakan bahwa Pilkada Jakarta bukan sekadar tentang siapa yang berada di panggung kontestasi.
"Proses pilkada ini adalah tentang warga Jakarta," tuturnya usai memperoleh dukungan maju Pilkada Jakarta dari Ormas Kebangkitan Jawa dan Pengacara (Bang Japar) di Jakarta, Sabtu (20/7/2024), dilansir WartaKotalive.com.
"Bukan tentang siapa yang berada di panggung. Ini yang harus jadi perhatian kami," jelas Anies.
Lebih lanjut, eks Rektor Universitas Paramadina itu menyinggung perekonomian warga Jakarta.
Ia menegaskan bahwa masyarakat membutuhkan kebijakan ekonomi yang berpihak kepada mereka.
Oleh sebab itu, Anies menegaskan Pilkada Jakarta bukan tentang siapa calonnya, melainkan tentang kepentingan rakyat.
"Kami merasakan warung-warung, ojek, kemudian pedagang kaki lima, toko-toko semua sedang membutuhkan perhatian soal kebijakan perekonomian di sini."
"Itu yang jadi fokus. Jadi pilkada ini harus pilkada tentang rakyat, bukan pilkada tentang siapa yang berada di panggung saja," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, peluang tanding ulang antara Anies dan Ahok mengemuka setelah Litbang Kompas merilis hasil survei menjelang Pilkada Jakarta 2024.
Anies menempati urutan pertama dengan mengantongi elektabilitas sebesar 29.8 persen, sedangkan Ahok berada di posisi kedua mencatatkan elektabilitas 20.0 persen.
Baca juga: Respons PDIP, PKS, hingga NasDem soal Peluang Rematch Anies vs. Ahok pada Pilkada Jakarta
Adapun keduanya pernah berlaga pada Pilkada Jakarta 2017. Saat itu, pada putaran kedua, Anies Baswedan-Sandiaga Uno mengalahkan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.
Anies-Sandi memperoleh 57,96 persen suara, sedangkan Ahok-Djarot hanya mencatatkan 42,04 persen.
Ahok: Rematch dengan Anies Menarik
Sementara itu, Ahok menilai akan menarik apabila terjadi rematch antara dirinya melawan Anies di Pilkada Jakarta kali ini.