Di mana, seluruh kader NasDem di Jakarta diminta untuk bisa menyerap seluruh aspirasi warga Jakarta dalam membantu kerja Anies.
Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Bappilu DPP Partai NasDem, Willy Aditya.
"Partai NasDem tadi Ketua Umum memerintahkan, semua infrastruktur Partai NasDem bahu membahu untuk kemudian menyerap aspirasi apa yang belum selesai dan perlu diperbaiki untuk terus dilanjutkan," kata Willy.
Selain itu, Willy juga mengatakan, Bappilu DPP NasDem akan terus membuka komunikasi dengan partai politik lain untuk menghadapi Pilkada Jakarta 2024.
Komunikasi itu dilakukan NasDem untuk membangun kekuatan di Pilkada Jakarta 2024.
"Komunikasi akan terus kami laksanakan dari Bappilu denagn partai-partai lain , prinsipnya adalah tidak ada yanf ketinggalan, kalau bisa bermusyawarah kenapa tidak untuk kebaikan Jakarta," kata dia.
Sebagai informasi, sampai saat ini berarti tercatat sudah ada dua dukungan dari partai politik untuk Anies, yakni NasDem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Sebelumnya, PKS sudah terlebih dahulu mendeklarasikan dukungan untuk mantan Gubernur DKI Jakarta 2017-2022 tersebut.
Namun, PKS memasangkan Anies dengan kadernya sendiri, yakni Sohibul Iman.
Berbekal dukungan dua partai politik itu, dinilai sudah cukup untuk mengusung pasangan cagub dan cawagub di Pilkada Jakarta 2024.
Pasalnya, kursi DPRD DKI yang dimiliki PKS dan NasDem sudah cukup, di mana PKS memiliki 18 kursi dan NasDem mengantongi 11 kursi.
Dari jumlah tersebut, maka jumlah kursi partai pengusung Anies ada sebanyak 29 kursi di DPRD DKI.
Dengan demikian, Anies diangap sudah memenuhi syarat pencalonan Pilgub Jakarta 2024.
(Tribunnews.com/Rifqah/Rizki Sandi)