TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peta pertarungan perebutan jabatan gubernur Kalimantan Timur November mendatang mulai terbaca.
Pasangan Rudy Mas’ud – Seno Aji berada di atas angin setelah hampir semua partai politik yang memiliki kursi di DPRD Provinsi Kaltim memberikan rekomendasi usungan kepada pasangan ini.
Bagaimana peluang pasangan incumbent, Isran Noor-Hadi Mulyadi?
Pasangan ini mulai diprediksi kesulitan memenuhi syarat usungan 20 persen. Bahkan, ada yang menganalisa kemungkinan pasangan Rudy-Seno bakal melawan kotak kosong.
PatraData Dashboard System (PDS), lembaga riset dan pendampingan politik dengan bigdata yang mengembangkan algoritma politik sendiri melakukan simulasi untuk mengetahui dan memastikan peta politik pada pertarungan di Pilgub Kaltim
Sebagai informasi, metode kerja platform Patradata untuk memotret pemetaan tersebut dibangun dengan menghitung dan mengidentifikasi pola dan kecenderungan pemilih berdasarkan hasil Pemilu selama sepuluh tahun terakhir.
Baik Pemilu eksekutif (DPR-RI, DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota maupun Pemilu legislatif (Pilpres, Pilkada hingga Pilkades). Analisis ini dibangun berdasarkan DPT dan TPS Pemilu Februari 2024 lalu.
Hasilnya, Rudy Mas'ud, anggota DPR RI yang juga Ketua DPD Golkar Kaltim, dan, Seno Aji anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra, yang diusung Golkar, Gerindra, PAN, PKB, Nasdem dan PKS akan menguasai 68 persen suara dari total 2,77 juta suara DPT Pilpres Februari atau 42 kursi dari total 55 kursi di DPRD Kaltim.
Sementara pasangan Isran-Hadi, incumbent yang kabarnya baru mengantongi dukungan dari Partai Demokrat dipastikan akan sangat kesulitan menghadapi Rudy–Seno meski mereka adalah penguasa Kaltim lima tahun terakhir.
Situasi tak akan berbeda meski –kabarnya—PPP juga akan ikut mendukung Isran – Hadi sebab partai Islam tradisional yang gagal kembali ke Senayan terhitung sejak kelahirannya sekitar 50an tahun silam hanya memiliki dua kursi di DPRD Kaltim.
Entah apa yang terjadi parpol pengusung Isran-Hadi pada periode pertama itu ramai-ramai meninggalkan pasangan ini dan kini berbalik mendukung Rudy. Harapan terbesar bagi Isran – Hadi bisa Kembali ke gelanggang pertarungan tinggal pada PDI Perjuangan yang mengantongi 9 (Sembilan) kursi DPRD Provinsi Kaltim.
"Kabar yang terdengar, DPP PDI Perjuangan akan memberikan rekomendasi kepada pasangan Isran – Hadi demi menghindari calon tunggal. Namun hingga berita ini diturunkan tak dapat dipastikan nasib dukungan PDI Perjuangan kepada Isran – Hadi tersebut," kata Hasmin Aries Pratama, Direktur Riset dan Pemenangan PatraData, Minggu (28/7/2024).
“Tampaknya problem besar bagi Isran-Hadi. Energi besar harus mereka keluarkan untuk memenangkan pertarungan keras kali ini,” tambahnya.
Berdasarkan simulasi pemetaan PDS, partai-partai pengusung Rudy-Seno menguasai hampir semua kantong pemilih di Provinsi kaya minyak dan gas ini.
- Partai Golkar, misalnya, menang besar pada Pemilu legislatif dengan meraup 512.660 suara (27%/ 15 kursi).
- Gerindra dengan 342.752 suara (18%/10 kursi)
- PKB dengan 159.395 suara (11%/6 kursi)
- PKS dengan 151.666 suara (7%/4 kursi)
- PAN dengan 117.107 suara (7%/4 kursi)
- Partai Nasdem dengan 125.380 suara (5%/3 kursi).
Secara matematik, koalisi pengusung Rudy – Seno ini mengantongi potensi 1.408.595 suara. 50% dari besaran suara tadi teronggok gemuk di 4 (empat) dari 10 (sepuluh) kabupaten/kota.
Di Mahakam Ulu, misalnya, Rudy-Seno akan sangat dominan hingga 60% total suara. Di Kota Bontang, Rudy-Seno akan menguasai 56% suara pemilih, Balikpapan 55% suara pemilih, dan, di Paser akan meraup 51% total suara pemilih.
Sementara di kabupaten/koa lain perolehan suara mereka di kisaran 30-40 persen. Namun Rudy-Seno diperkirakan hanya akan meraup 24% suara di Kutai Timur, kabupaten kaya tempat Isran Noor pernah berkuasa sebagai bupati selama 10 tahun.
Saat di-breakdown untuk potensi suara untuk wilayah perkotaan hingga ke tingkat kecamatan di Kota Balikpapan, pasangan Rudy-Seno akan dominan diatas 50% di 6 (enam) kecamatan.
Hanya di kecamatan Balikpapan Tengah dan Balikpapan Selatan perolehan suara mereka di bawah 50 persen yakni masing-masing 49% dan 37%.
Sementara di tiga kecamatan di Kota Bontang, koalisi partai pendukung Rudy-Seno diprediksikan meraih 62% di Kecamatan Bontang Utara, 52% di Kecamatan Bontang Selatan, dan 46% di Kecamatan Bontang Barat.
Untuk wilayah kabupaten, tren dominasi koalisi partai pendukung Rudy-Seno juga sama.