News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilgub DKI Jakarta

Peluang Anies Jadi Cagub di Pilkada Jakarta Dinilai Makin Menipis karena Ridwan Kamil, Kok Bisa?

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat ditemui awak media di sela acara perayaan HUT Jakarta ke-497 di JakartaFair, Kemayoran, Jakarta, Jumat (21/6/2024). Pengamat menilai peluang Anies menjadi cagub di Pilkada Jakarta 2024 semakin menipis karena Ridwan Kamil diusung Golkar di Jakarta. Ini penjelasannya.

TRIBUNNEWS.COM - Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin menilai peluang Anies Baswedan untuk berkontestasi dalam Pilkada Jakarta 2024 sebagai calon gubernur (cagub) semakin menipis.

Hal tersebut, menurutnya, buntut dari pengusungan mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil sebagai cagub di Jakarta oleh Partai Golkar.

Awalnya, Ujang mengatakan pengusungan Ridwan Kamil di Jakarta merupakan kompromi antara Golkar, Gerindra, dan Presiden terpilih 2024-2029, Prabowo Subianto.

"(Ridwan Kamil diusung di Jakarta) Karena kesepakatan dengan pemerintah (presiden baru, Prabowo) dan Gerindra."

"Kesepakatan yang menjadi win-win solution partai-partai di KIM (Koalisi Indonesia Maju). Agar Gerindra dengan Dedi Mulyadi-nya bisa menang di Jabar dan agar RK juga bisa dimenangkan di DKJ," ujar Ujang kepada Tribunnews.com, Sabtu (3/8/2024).

Selanjutnya, Ujang menganggap gagasan adanya KIM plus juga semakin menipiskan peluang Anies untuk diusung sebagai cagub di Pilkada Jakarta 2024.

Pasalnya, adanya peluang NasDem, PKB, dan PKS bakal bergabung ke koalisi tersebut.

Di sisi lain, kata Ujang, Bendahara Umum (Bendum) NasDem, Ahmad Sahroni sudah mengungkapkan partainya berpeluang tidak mendukung Anies.

"Apalagi ada gagasan koalisi KIM plus di DKJ. Jika KIM plus terlaksana di Pilkada DKJ, maka bisa saja NasDem, PKB, dan PKS masuk KIM plus itu."

"Apalagi PKS berharap untuk diajak masuk pemerintahan Prabowo-Gibran. Jika PKS bisa ditarik masuk koalisi KIM plus, maka Anies bisa saja tidak bisa berlayar. Apalagi NasDem via Sahroni, mengatakan politik dinamis dan NasDem belum tentu dukung Anies," kata Ujang.

Lalu, Ujang juga mengungkapkan elektabilitas Anies yang tinggi dalam beberapa survei tidak menjamin dilirik oleh partai politik (parpol) untuk diusung dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca juga: Sederet Tanda-tanda Ucapan Ahmad Sahroni Soal NasDem Tarik Dukungan untuk Anies Bisa Jadi Kenyataan

Hal itu lantaran Anies dianggap representasi dari oposisi KIM.

"Anies dianggap lawan kubu KIM. Jadi walaupun elektabilitasnya tinggi, partai-partai lebih enak gabung KIM (kubu pemerintah). Dan Anies bisa jadi korban politik dari partai-partai," tuturnya.

PKB Ingin Gabung KIM Plus, NasDem Isyaratkan Batal Usung Anies

Sebelumnya, PKB mengisyaratkan akan bergabung ke KIM Plus lewat pernyataan Wakil Ketua Umum-nya, Jazilul Fawaid.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini