4. Kembali ke cita-cita saya sebagai pekerja sosial untuk mengikuti Bunda Teresa
Demikian surat ini saya buat dan atas perhatiannya kami katakan terima kasih
Merasa Kecewa dan Takut
Diketahui, mundurnya Jusuf Hamka sebagai kader Golkar tak lama setelah Airlangga Hartarto mundur sebagai Ketua Umum Partai Golkar.
Jusuf Hamka merasa takut berpolitik lantaran melihat kondisi Airlangga.
Ia menyampaikan Airlangga telah mengalami hal yang kasar dan keras.
Karena itu, ia khawatir kejadian itu nantinya akan menimpanya sebagai kader Golkar.
"Saya melihat Pak Airlangga terzalimi saya juga takut nanti berpolitik juga terzalimi."
"Saya lihat Pak Airlangga itu memimpin partai politik mengalami hal-hal yang kasar dan keras, sehingga saya sendiri takutnya saya enggak bisa mengikuti cara-cara kasar dan keras. Saya kan orang pekerja yang baik-baik saja, yang lembut-lembut saja," ungkap Jusuf Hamka, sehari sebelum didinya resmi mengundurkan diri, Minggu (11/8/2024).
Kendati demikian, Jusuf Hamka enggan merinci maksud kejadian kasar dan keras yang dialami Airlangga.
Jusuf Hamka menegaskan mundurnya dari Partai Golkar bukan untuk berpindah ke partai lain.
Ia ingin menjadi pekerja sosial yang bebas dan tak terikat partai politik.
"Saya cuman bisa kasih clue politik itu ternyata kasar dan keras. Keras dan kasar sehingga pas saya liat momentum Airlangga mundur saya nyatakan mundur."
"(Saya) tidak berpindah ke parpol, saya ingin jadi orang bebas, saya akan jadi pekerja sosial," ungkap Jusuf Hamka.
Lebih lanjut, Jusuf Hamka mengatakan dirinya bukan hanya milik warga Jakarta saja melainkan juga selueuh masyarakat.