News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilgub DKI Jakarta

Anies Terancam Batal Maju, Iwan Tarigan: Kami Dengar Rezim Penguasa Intimidasi Parpol Pendukung

Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anies Baswedan saat mengadiri sidang perdana perselisihan hasil pilpres 2024 di Gedung MK, Jakarta Pusat, Rabu (27/3/2024). Anies kini terancam gagal maju Pilkada Jakarta 2024.

TRIBUNNEWS.COM - Juru bicara dan koordinator Relawan Anies Baswedan, Iwan Tarigan mengatakan ia mendengar adanya dugaan intimidasi rezim penguasa di balik batalnya sejumlah dukungan partai politik untuk Anies Baswedan di Pilkada 2024.

Hal itu diungkapkan Iwan menyusul batalnya Partai NasDem mendukung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024.

Iwan sebenarnya menghargai keputusan NasDem yang menarik dukungan kepada Anies Baswedan.

Tetapi, Iwan berharap kepada para pimpinan partai politik untuk menjaga demokrasi.

"Kami hanya mengharapkan agar ketua partai menunjukkan konsistensi dan keteladanan dalam politik Indonesia, agar tidak menimbulkan preseden buruk saat sekarang dan ke depan," ungkap Iwan kepada Tribunnews, Jumat (16/8/2024).

"Apalagi kami mendapatkan informasi kalau ketua parpol pendukung Bapak Anies Baswesan diintimidasi oleh rezim penguasa," imbuhnya.

Iwan mengatakan hal itu tidak bisa dibenarkan.

Selain merusak demokrasi yang diperjuangkan setelah reformasi 98, esensi demokrasi menjadi rusak.

Iwan bahkan menilai demokrasi Indonesia saat ini berada di titik terendah.

"Esensi demokrasi yang kita anut untuk melibatkan rakyat memilih calon pemimpin terbaik mereka diamputasi oleh elite politik dengan cara cara jahat dan tidak beretika."

Baca juga: Nasib Anies di Pilkada Jakarta: NasDem Batal Usung, PKB Belum Bersikap, PKS Beri Tenggat Waktu

Iwan menyebut, model pembuatan koalisi besar atau borong parpol, membuat kandidat-kandidat terbaik seperti di Jakarta dan Banten terancam gagal maju Pilkada.

"Sehingga rakyat tidak diberikan pilihan memilih pemimpinnya."

"Jadi keadaan saat ini kami anggap demokrasi Indonesia sudah sampai di titik terendah karena rakyat sudah tidak berdaulat lagi atas suara dan pilihannya," ujarnya.

Iwan juga tak menampik, sejumlah pakar menilai ada ketakutan Pilpres 2029 menjadi panggung milik Anies Baswedan apabila dirinya kembali menjabat Gubernur Jakarta.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini