News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilgub DKI Jakarta

Soal Isu Duet Anies-Rano Karno di Pilkada Jakarta, Pengamat: Cuma Wacana, Partai Diborong KIM

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Flyer mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan mantan Gubernur Banten Rano Karno disebut sebagai pasangan calon kepala daerah pada Pilkada Jakarta 2024, beredar di sejumlah grup percakapan WhatsApp (WA). Pengamat menilai wacana duet Anies-Rano Karno di Pilkada Jakarta 2024 tak bakal terealisasi. Ini alasannya.

TRIBUNNEWS.COM - PDIP diwacanakan akan menduetkan Anies Baswedan dan mantan Gubernur Banten, Rano Karno sebagai cagub-cawagub di Pilkada Jakarta 2024.

Adapun hal ini disampaikan oleh Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto usai upacara HUT ke-79 RI di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan.

Dia mengeklaim usulan tersebut muncul dari loyalis PDIP di Jakarta.

"Ya itu ada aspirasi misalnya dari akar rumput untuk Mas Anies dan Si Doel Anak Betawi, Mas Rano Karno. Ya itu merupakan ekspresi arus bawah. Partai terus mencermati suara rakyat," ujar Hasto pada Sabtu (17/8/2024).

Kendati ada usulan, Hasto mengungkapkan PDIP belum memberikan jawaban.

Dia menegaskan seluruh putusan termasuk wacana duet Anies-Rano Karno berada di tangan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

"Nanti kita lihat pergerakan rakyat dan suara arus bawah serta suasana kebatinan itu kita cermati," ungkap Hasto soal kepastian PDIP mengusung Anies-Rano Karno.

Terkait hal ini, pengamat politik dari Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin menilai wacana tersebut tidak akan terjadi.

Baca juga: Anies Ditinggal NasDem di Pilkada Jakarta, Ilham Habibie Sebut Tak Bisa Disamakan dengan Jabar

Menurutnya, hal tersebut lantaran PDIP tidak bisa menduetkan Anies-Rano Karno di Pilkada Jakarta 2024 sendiri atau membutuhkan koalisi dengan partai lain.

"Sulit terealisasi (duet Anies-Rano Karno) karena kalau PDIP-nya sendirian, mau dengan partai mana berkoalisi. Kan tidak cukup tiketnya, tidak cukup persyaratan 20 persen treshold-nya," ujarnya kepada Tribunnews.com pada Sabtu malam.

Ujang mengatakan wacana duet Anies-Rano Karno yang digaungkan PDIP semakin sulit ketika hampir seluruh parpol bergabung ke Koalisi Indonesia Maju.

Diketahui, ada tiga partai di luar KIM yang kini bergabung dengan KIM yaitu NasDem, PPP, dan Perindo.

Meski masih ada PKB dan PKS yang belum memutuskan untuk masuk KIM, Ujang mengatakan hal tersebut tinggal menunggu waktu saja.

"Partai lain-lain sudah diborong (masuk KIM). Kemarin saja NasDem, PPP, Perindo sudah gabung KIM. Paling nanti nyusul PKB, PKS juga akan nyusul."

"Jadi hanya menyisakan PDIP di DKJ nanti. Tapi PDIP tidak memiliki golden ticket dan karpet merah (untuk mengusung Anies-Rano Karno sendiri)," jelas Ujang.

Ketika ditanya apakah masih kemungkinan adanya dinamika politik menjelang pendaftaran ke KPU Jakarta pada 27 Agustus 2024 nanti dengan semisal PKB atau PKS bergabung dengan PDIP, Ujang menilai hal tersebut mustahil.

Baca juga: PDIP Sebut Wacana Duet Anies Baswedan-Rano Karno di Pilkada Jakarta Hasil Aspirasi Akar Rumput

Ujang meyakini pertarungan Pilkada Jakarta 2024 akan terjadi antara duet Ridwan Kamil-Suswono yang diusung KIM dan calon independen yaitu Dharma Pongrekun-Kun Wardana Abyoto.

"Soal dinamika politik yang akan terjadi semua serba mungkin. Tapi kalau RK-Suswono disepakati di KIM, berarti calonnya mereka kalau didaftarkan ke KPU."

"Lalu akan melawan calon independen yang sudah diloloskan oleh KPUD yaitu Dharma-Kun tersebut," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Fersianus Waku)

Artikel lain terkait Pilgub Jakarta

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini