Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, menyebut dirinya telah berbicara langsung dengan Anies mengenai keputusan yang diambil partainya tersebut.
Ia mengatakan Pilkada Jakarta 2024 bukan momentum yang tepat bagi NasDem mendukung Anies.
Hal tersebut disampaikan Paloh usai bertemu Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Presiden terpilih, Prabowo Subianto, di Kertanegara, Jakarta Selatan, Kamis (15/8/2024) malam.
"Saya sudah beritahu Pak Anies, Pak Anies Anda sebagai adik ini bukan momen Anda untuk maju Pilkada Jakarta, kita cari momentum yang lebih tepat lagi," kata Surya Paloh.
Surya Paloh menyebut sudah menyampaikan pemahaman itu ke Anies.
"Ada pemahaman," lanjut Paloh.
Baca juga: PKB Tinggalkan Anies, Cabut Dukungan di Pilgub Jakarta dan Pilih Gabung Koalisi Pemerintahan Prabowo
PKS Sebut Anies Lewati Deadline
PKS menjadi partai paling awal yang menyatakan sikap batal mendukung Anies.
Disampaikan Juru Bicara PKS, Muhammad Kholid, Anies dinilai gagal mencari mitra koalisi yang bisa mengusung duet Anies dan Sohibul Iman (AMAN) di Jakarta.
Sebagai partai pemenang Pemilu 2024 di Jakarta, PKS sudah memutuskan kadernya harus ikut dalam kontestasi tersebut.
PKS mengatakan kadernya harus dimajukan sebagai cagub ataupun cawagub.
"Mas Anies sudah diberikan karpet merah dengan memperoleh 18 kursi PKS."
"Bahkan Presiden PKS, Ahmad Syaikhu, sampai turun gunung mencari mitra koalisi buat Mas Anies agar bisa memenuhi kekurangan kursi tersebut," kata Kholid, Rabu (7/8/2024).
Tetapi, Kholid menyebut Anies telah melewati tenggat waktu yang ditentukan untuk mencari koalisi.
Karena itu, Kholid mengatakan PKS membuka peluang untuk memilih opsi selain Anies.