News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilgub DKI Jakarta

Cak Imin Minta Anies Sabar usai Ditinggal PKB di Pilgub Jakarta: Politik Begitu Cepat

Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anies Baswedan (kiri) & Muhaimin Iskandar (kanan) - Ketua Umum Partai kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar meminta mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersabar menghadapi dinamika Pilkada Jakarta 2024. 

PKS bahkan sudah memberi tenggat waktu kepada Anies untuk menggenapi kursi tersebut agar bisa maju di Pilkada DKI Jakarta. 

Saat ini tinggal PDIP, partai yang memiliki kursi di DPRD DKI Jakarta yang tak masuk dalam KIM Plus.

Namun, partai berlambang banteng itu tak memiliki cukup kursi untuk bisa mengusung bakal calon gubernur dan wakil gubernur sendiri.

PDIP sebelumnya justru menunggu muktamar PKB untuk kesempatan berkoalisi.

Harapan PDIP itu pupus setelah PKB menyatakan ikut Gerindra mendukung Ridwan Kamil. 

Anies Tak Punya Skenario Lain untuk Pilkada Jakarta

Founder dan Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan dirinya tidak kaget soal hilangnya peluang Anies Baswedan maju Pilkada Jakarta 2024.

Hal ini terkait Anies yang belum mendapatkan tiket untuk berkompetisi sementara pendaftaran bakal calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta tinggal menghitung hari yakni 27-29 Agustus 2024.

Menurut Burhanuddin langkah ini lantaran Anies tidak memiliki skenario.

"Saya ngga terlalu kaget, Anies seharusnya mempersiapkan skenario terburuk," kata Burhanuddin dalam wawancara di Kompas Petang, Senin (19/8/2024).

Anies katanya tidak memiliki skenario selain diusung partai.

"Masalahnya Anies engga punya skenario atau plan b, misalnya jalur perseorangan ngga disiapkan termasuk plan lain misal masuk ke partai untuk memudahkan usaha mencari kendaraan," ujarnya.

Menurutnya kegagalan Anies di Pilgub DKI Jakarta tak bisa disalahkan kepada eks Mendikbud semata.

"Jadi memang tidak bisa salahkan Anies sepenuhnya. Ini ada kaitannya dengan aturan main, engga ada pembatasan maksimum koalisi, sehingga aksi borong partai terjadi. ke depan harus diperbaiki masyarakat Jakarta secara khususnya agar tidak di fait accompli oleh elite partai," katanya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini