Laporan wartawan Tribunnews, Ibriza Fasti Ifhami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Puluhan peserta aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR RI mengalami kesakitan akibat gas air mata.
Pantauan Tribunnews.com di lokasi sekira pukul 16.50 WIB, setelah sebagian dari massa aksi berhasil masuk ke halaman Gedung DPR.
Pihak kepolisian menembakkan gas air mata.
Akibatnya, puluhan masyarakat sipil yang menghirup asap ataupun terkena tembakan dari gas air mata tersebut merasakan kesakitan.
Tepat di dekat mobil ambulance dari Mer-C, sejumlah peserta aksi, baik pria maupun wanita tampak tergelatak lemas imbas menghirup gas air mata.
Beberapa dari mereka tampak mengenakan almamater berwarna biru. Seorang mahasiswa yang selamat mengatakan, mereka berasal dari Universitas Panasila.
Sementara itu, terlihat seorang mahasiswi tampak berdarah di bagian muka. Ia sedang ditangani relawan tim medis.
Baca juga: Demo Mahasiswa Tolak Revisi UU Pilkada di Semarang Ricuh, Polisi Tembakan Gas Air Mata
Tak hanya itu, satu di antara peserta aksi, warga Tangerang Selatan (Tangsel), Abdul, terlihat berjalan sambil dibopong beberapa kawannya.
Ia mengaku kesakitan lantaran menjadi sasaran tembakan gas air mata, yang mengenai bagian lututnya, yang tak henti-henti terus dipegang Abdul untuk mengurangi rasa sakit yang dialaminya.
"(Rasanya) linu," kata Abdul, kepada Tribunnews.com, Kamis sore.
"Saya enggak masuk ke dalam halaman gedung DPR. Tapi gas air mata ditembak keluar halaman gedung," ungkapnya.
Sebelumnya, sekira pukul 16.37 WIB, para mahasiswa berhasil merobohkan pagar besi di bagian sayap kiri gedung DPR.
Mengetahui hal itu, puluhan peserta aksi melompat masuk ke halaman gedung.
Mereka melempari barisan polisi yang menggunakan tameng.
Namun, pihak kepolisian tidak tinggal diam.
Polisi menghadap bahkan mengejar para peserta aksi. Polisi juga memukuli para peserta aksi dengan pentungan yang mereka punya.
Selain itu, polisi juga tampak menembakkan gas air mata. Hal itu diduga untuk mempersulit massa aksi masuk lebih banyak lagi ke halaman gedung DPR.