Laporan Wartawan Tribunnnews, Mario Christian Sumampow
TRIBUNNEWS.COM, BINTAN - Anggota Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI, Lolly Suhenty, mengungkapkan pihaknya menerima hampir 1.500 laporan dugaan pelanggaran terkait Pilkada 2024 hingga 1 Desember 2024.
Hal ini disampaikan dalam acara media gathering bertema Evaluasi Pengawasan Pemilihan Serentak Tahun 2024 di Kepulauan Bintan, Kepulauan Riau, Selasa (3/12/2024).
“Angka penanganan pelanggaran di Bawaslu itu sudah banyak. Per tanggal 1 Desember saja, hampir 1.500 dari sisi laporannya saja,” ujar Lolly
Meskipun jumlah laporan cukup signifikan, Lolly menegaskan secara umum pelaksanaan Pilkada 2024 berjalan dengan baik.
Ia juga mencatat, kasus kerusuhan yang terkait langsung dengan Pilkada sangat minim.
Kerusuhan di Puncak Jaya, Papua, menurutnya, memiliki konteks yang berbeda dan tidak dapat disamakan dengan wilayah lain di Indonesia.
Baca juga: Jokowi Blak-blakan Endorse 84 Paslon di Pilkada 2024, Hanya Sebagian Kecil Keok
Lolly turut menyoroti perbaikan kinerja badan ad hoc Pilkada dibandingkan Pemilu 2024, terlihat dari penurunan jumlah rekomendasi pemungutan suara ulang (PSU).
Sebagai contoh, di Sulawesi Selatan, pada Pemilu 2024 terdapat 69 TPS yang direkomendasikan untuk PSU, sementara pada Pilkada 2024 hanya 13 TPS. Hal serupa juga terjadi di Papua, di mana jumlah rekomendasi PSU turun dari sekitar 90 TPS saat Pemilu menjadi 36 TPS pada Pilkada.
Data tersebut, menurut Lolly, menunjukkan peningkatan kualitas penyelenggaraan Pilkada 2024 dibandingkan Pemilu sebelumnya, khususnya dalam hal pengawasan dan pelaksanaan teknis di lapangan.