News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilgub DKI Jakarta

Rocky Gerung Nilai PDIP Mesti Usung Anies Baswedan kalau Ingin 'Fight Back' Jokowi

Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Bobby Wiratama
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan saat meninjau langsung perkembangan proyek pembangunan sirkuit Formula E di kawasan Ancol, Jakarta Utara, 25 April 2022.

"Tadi sama sekali kita tidak menyinggung keputusan, langkah, karena semua itu di luar kewenangan kita."

Anies mengaku, turut membicarakan tentang masa depan Jakarta bersama sejumlah petinggi DPP DPIP Jakarta.

Ia juga membicarakan soal keberpihakan kepada orang-orang kecil.

Ketua DPD PDIP DKI Jakarta Adi Wijaya alias Aming bersama Anies Baswedan di Kantor DPD PDIP DKI, Cakung, Jakarta Timur, Sabtu (24/8/2024). (Tribunnews.com/ Fersianus Waku)

"Kita bicara tentang masa depan Jakarta, bagaimana bagaimana pemikiran kebangsaan, pemikiran Bung Karno, keIndonesiaaan, keagamaan bisa berjalan seiring dan membuat suasana di Jakarta aman, teduh dan damai," ucapnya.

"Bicara juga soal keberpihakan kepada mereka yang kecil, lemah. Saya sampaikan juga prinsip sedarhana, membesarkan yang kecil tanpa mengecilkan yang besar."

Ketika ditanya kesediaannya menjadi kader PDIP, Anies enggan memberikan jawaban yang jelas.

Baca juga: Sebelum Sambangi DPD PDIP, Anies Sempat Temui Partai Ummat Kemarin, Bahas Pilkada Jakarta 2024

Ia hanya menyebut, saat ini masih menunggu keputusan dari PDIP.

"Pokoknya sekarang ini kita tunggu dulu sampai semua keputusan dibuat, setelah itu kita tentukan langkah ke depannya apa," ucap Anies.

"Kita menyaksikan beberapa hari terakhir, di mana kehidupan bernegara kita mengalami ujian. Dan dalam situasi ujian seperti itu kita menyaksikan siapa yang konsisten," lanjutnya.

Dalam kesempatan itu, Anies menyampaikan apresiasi kepada PDIP yang dinilai konsisten menjaga konstitusi.

Ia turut menyinggung aksi demonstrasi mahasiswa dan warga sipil di sejumlah wilayah buntut polemik revisi UU Pilkada.

"Kedua, civil society, mahasiswa yang bergerak secara organik tanpa ada satu komando tapi dikomando oleh hati, dikomando oleh kecintaan kepada negeri. Memilih untuk turun langsung mencegah terjadinya penyimpangan, mencegah praktik pelanggaran prinsip dasar bernegara," imbuhnya.

Anies menilai, munculnya gerakan mahasiswa dan siswa STM di berbagai daerah sebagai bentuk perjuangan.

Ia turut menyampaikan apresiasi kepada pimpinan DPR RI yang mendengarkan aspirasi rakyat dengan membatalkan pengesahan revisi UU Pilkada.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini