"Tadi sama sekali kita tidak menyinggung keputusan, langkah, karena semua itu di luar kewenangan kita."
Anies mengaku, turut membicarakan tentang masa depan Jakarta bersama sejumlah petinggi DPP DPIP Jakarta.
Ia juga membicarakan soal keberpihakan kepada orang-orang kecil.
"Kita bicara tentang masa depan Jakarta, bagaimana bagaimana pemikiran kebangsaan, pemikiran Bung Karno, keIndonesiaaan, keagamaan bisa berjalan seiring dan membuat suasana di Jakarta aman, teduh dan damai," ucapnya.
"Bicara juga soal keberpihakan kepada mereka yang kecil, lemah. Saya sampaikan juga prinsip sedarhana, membesarkan yang kecil tanpa mengecilkan yang besar."
Ketika ditanya kesediaannya menjadi kader PDIP, Anies enggan memberikan jawaban yang jelas.
Baca juga: Sebelum Sambangi DPD PDIP, Anies Sempat Temui Partai Ummat Kemarin, Bahas Pilkada Jakarta 2024
Ia hanya menyebut, saat ini masih menunggu keputusan dari PDIP.
"Pokoknya sekarang ini kita tunggu dulu sampai semua keputusan dibuat, setelah itu kita tentukan langkah ke depannya apa," ucap Anies.
"Kita menyaksikan beberapa hari terakhir, di mana kehidupan bernegara kita mengalami ujian. Dan dalam situasi ujian seperti itu kita menyaksikan siapa yang konsisten," lanjutnya.
Dalam kesempatan itu, Anies menyampaikan apresiasi kepada PDIP yang dinilai konsisten menjaga konstitusi.
Ia turut menyinggung aksi demonstrasi mahasiswa dan warga sipil di sejumlah wilayah buntut polemik revisi UU Pilkada.
"Kedua, civil society, mahasiswa yang bergerak secara organik tanpa ada satu komando tapi dikomando oleh hati, dikomando oleh kecintaan kepada negeri. Memilih untuk turun langsung mencegah terjadinya penyimpangan, mencegah praktik pelanggaran prinsip dasar bernegara," imbuhnya.
Anies menilai, munculnya gerakan mahasiswa dan siswa STM di berbagai daerah sebagai bentuk perjuangan.
Ia turut menyampaikan apresiasi kepada pimpinan DPR RI yang mendengarkan aspirasi rakyat dengan membatalkan pengesahan revisi UU Pilkada.