"Saya bertemu beliau di tanggal 20 Agustus kemarin, satu jam setelah keputusan Mahkamah Konstitusi."
"Kami berdiskusi banyak, dialog kebangsaan, diskusi tentang ajaran-ajaran pemikiran-pemikiran Bung Karno, hubungan antara Islam dan Nasionalis."
Baca juga: Reaksi Cak Imin saat Tahu Anies Makin Dekat dengan PDIP Menuju Pilkada 2024, Didoakan Lancar
"Dan juga bicara tentang kebinekaan, dan lain sebagainya," kata Basarah kepada wartawan di Bali, Sabtu (24/8/2024).
Namun, ternyata komunikasi dengan Anies sudah dilakukan Basarah jauh sebelum putusan MK keluar.
PDIP pun membuat perencanaan politik dengan PKB, yang mana saat itu keduanya telah sepakat mendukung Anies dan cawagub Jakarta diambil dari PDIP.
"Ketika PKB kemudian bergabung dengan KIM, berarti kan PDI Perjuangan tidak bisa mengusung sendiri, karena kita kurang 20 persen pada waktu itu."
Baca juga: Ridwan Kamil Ajak Kontestan Pilkada Jakarta Adu Gagasan Bukan Adu Caci Maki, Tantang Anies?
"Maka, ketika MK mengeluarkan keputusan nomor 60 tahun 2024 yang memungkinkan PDI Perjuangan dapat mengusung sendiri calon gubernurnya, komunikasi dengan Mas Anies terus berlanjut," kata Basarah.
Kini, Basarah menyebut semuanya terus berproses, dan itu terbukti dengan hadirnya Anies di DPD PDIP DKI Jakarta.
"Kita masih punya waktu sampai tanggal 29 yang akan datang. Kita masih terus berproses."
"Kita tunggu nanti bagaimana keputusan akhir Ibu Megawati Sukarnoputri untuk menentukan siapa calon gubernur dan calon wakil gubernur yang akan diusung oleh PDI Perjuangan," tandas dia.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Reza Deni)(Kompas.com/Ruby Rachmadina)
Baca berita lainnya terkait Pilgub DKI Jakarta.