Ray berpendapat, PDIP seharusnya mengusung calon yang bisa menyaingi pasangan KIM Plus.
Ia memprediksi, Pramono-Rano Karno bakal kalah telak dari Ridwan Kamil-Suswono.
“Dan Pramono sendiri, kader senior PDIP. Entah apa lagi yang hendak dicari. Berkali-kali jadi anggota DPR, lalu dua periode jadi menteri, kini mengincar jabatan gubernur Jakarta," paparnya.
"Seperti tak ada selesainya. Saat yang sama, seolah PDIP kekurangan kader. Defisit kader. Sehingga memajukan orang yang itu-itu saja. Ke mana Ahok, ke mana Ibu Risma?"
Hal itulah yang membuat Ray beranggapan, bahwa PDIP kali ini seolah mengalah daripada memberikan perlawanan kepada KIM Plus.
“Entah, PDIP di Jakarta, nampaknya lebih memilih jalan mengalah dari pada melawan,” tandasnya.
Pramono Kantongi Restu Jokowi
Pasangan Pramono-Rano Karno telah mendaftarkan diri sebagai cagub-cawagub ke KPUD Jakarta, Rabu.
Sebelum mendaftar ke KPU, Pramono mengaku telah mengantongi izin dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Menurut Pramono, Jokowi sempat tertawa terbahak-bahak saat diberitahu soal rencananya maju di Pilkada Jakarta.
"Saya berkonsultasi, datang langsung dan telepon langsung. Ketika duduk berdua dengan beliau setelah pulang dari Lampung, beliau tertawa berbahak-bahak."
"Beliau bilang begini 'Mas maju. Mas maju?'" kata Pramono di kediamannya di kawasan Cipete, Cilandak, Jakarta Selatan, pada Rabu (28/8/2024).
Baca juga: Soal Dukungan Megawati pada Pilkada Jakarta 2024, Anies: Belum Tahu
Saat meminta restu, Pramono mengaku sempat ditantang oleh Jokowi.
Jika berhasil memenangkan Pilkada, Pramono diminta menunjukkan kemampuannya untuk bekerja di seluruh titik di Jakarta.
"Saya bukan orang yang setengah-setengah. Saya akan bekerja keras. Dan untuk bekerja keras, saya kemarin di-challenge oleh Bapak Presiden 'bisa nggak 12 titik', (Pramono menjawab) 'saya akan buktikan itu," kata Pramono.
(Tribunnews.com/Jayanti Tri Utami/Abdi Ryanda Shakti) (Wartakotalive.com/Desy Selvianty)