Baca tanpa iklan
"Besok akan mendaftar, tetapi tentu kami mohon doa dari seluruh warga masyarakat Jawa Timur. Pada prinsipnya kami berdua akan mencoba melengkapi seluruh dokumen yang dibutuhkan," jelas Lukmanul.
Ia menyebut, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin bakal mendampingi kadernya saat mendaftar sebagai cagub-cawagub Jatim.
"(Cak Imin) bukan hanya turun saat kampanye tapi besok pendaftaran insyaallah akan mengiringi kita," ujarnya.
PKB memutuskan mengusung Luluk-Lukmanul setelah menjalani rapat di DPP PKB pada Selasa (27/8/2024) dini hari.
Karena minimnya waktu yang tersisa, Luluk-Lukmanul baru bisa mendaftarkan diri ke KPU besok.
"Nah tadi malam itu jam 3 pagi baru ambil keputusan tentu terus dikoordinasikan karena memang batas waktu yang singkat. Jadi kami harus cepat untuk melengkapi," tandasnya.
Baca juga: Elite PKB Ungkap Alasan Usung Luluk Nur Hamidah dan Lukmanul Khakim di Pilkada Jatim 2024
Ditemui terpisah, Wakil Ketua Umum DPP PKB Jazilul Fawaid menyebut Luluk-Lukmanul adalah calon pemimpin baru yang pantas memimpin Jatim lima tahun ke depan.
Selain itu, ia juga beranggapan Luluk-Lukmanul dapat mewakili kalangan muda serta bersih dari korupsi.
"Kenapa kita pilih luluk pertama karena kami melihat figur yang tampil di Jatim semuanya perempuan. Kita Mbak Luluk ini perempuan yang lebih muda lebih cantik," ucapnya.
PDIP Pastikan Usung Risma
Di sisi lain, PDIP juga telah menyiapkan kadernya untuk ikut berkontestasi pada Pilkada Jatim 2024.
Ketua DPP PDIP, Said Abdullah memastikan partai banteng bakal mengusung Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini sebagai cagub Jatim.
Baca juga: PKB Rapat Sejak Selasa Malam hingga Rabu Subuh Sebelum Putuskan Usung Pasangan Ini di Pilgub Jatim
"Kalau Jawa Timur Ibu Risma insya Allah confirm," ujar Said, ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (27/8/2024).
Namun, hingga kini belum diketahui sosok cawagub yang bakal mendampingi Risma.
Ketua DPD PDIP Jatim ini memastikan pihaknya sudah berkomunikasi dengan berbagai pihak mengenai keputusan mengusung Risma.
"PKB iya, para alim, para kiai, para tokoh masyarakat. Kan enggak bisa berbicara di internal terus-menerus, enggak bisa, kita memerlukan berbagai elemen masyarakat untuk diajak bicara," kata dia.
(Tribunnews.com/Jayanti Tri Utami/Reza Deni/Chaerul Umam/Fersianus Waku)