Laporan Wartawan Tribunnews, Mario Christian Sumampow

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bakal calon gubernur DKI Jakarta sekligus Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung yang diusung oleh PDIP tidak menyesali cuitan lamanya di X (Twitter) yang bernada seksis dan misoginis.

”Apakah saya menyesal melakukan itu? Enggak,” katanya dalam jumpar pers di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta, Rabu (28/8/204).

Baca juga: Pramono Anung Akui Surveinya Rendah dan Tak Dikenal Gen Z di Jakarta

Pramono menjelaskan, pada era tahun 2010-an, banyak pengguna X yang bercanda kala itu. Hal tersebut menurutnya serupa dengan yang dilakukan oleh warganet melalui media sosial TikTok saat ini. 

 “Jadi era di tahun 2010, orang-orang yang bermain Twitter itu eranya adalah era bercanda, seperti TikTok sekarang,” ujarnya. 

Baca juga: Restu Jokowi untuk Pramono Anung Maju Pilkada Jakarta, Tertawa Terbahak-bahak, Sempat Beri Kode

Guyonan di TikTok saat ini pun menurutnya bakal dipotret berbeda beberapa tahun kemudian sebagaiman cuitan lamanya itu. 

Ia pun menegaskan ihwal cuitannya kala itu juga menggunakan tanda pagar atau tagar #nyantai sebagai bentuk pernyataan bercanda di dalamnya. 

“Apa yang saya sampaikan di Twitter saya, itu lebih pakai pakai hastag #nyantai ah, dan itu semuanya tentang bercandaan yang ramai,” jelas Pramono. 

“Dan saya yakin juga semua pada generasi itu juga melakukan hal yang sama,” ia menambahkan

Lebih lanjut ia mengatakan dirinya sama sekali tidak pernah menghujat, merendahkan orang lain, hingga memuat unsur pronografi dalam cuitannya itu. 

“Dan saya bertanggung jawab mengenai hal itu,” tegasnya. 

Baca juga: Hasto Beberkan Alasan PDIP Tidak Deklarasikan Pramono-Rano Karno untuk Pilkada Jakarta

Sebelumnya, nama Pramono Anung pun menjadi trending topic X usai ia dikabarkan menjadi bakal calon gubernur DKI Jakarta. 

Pasalnya, akun X @ARSIPAJA, membongkar jejak digital Pramono Anung berupa cuitan lawas yang dipostingnya pada 2010 di akun @pramonoanung. 

Warganet punn menyoroti cuitan Pramono Anung yang berisi kata-kata ‘jorok’ itu.