Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anies Baswedan akhirnya memilih untuk tidak berkontestasi dalam Pilkada 2024.
Adapun pendaftaran untuk para calon kepala daerah (cakada) di KPUD sudah ditutup pada Kamis (29/8/2024) pukul 23.59 WIB.
Setelah keluar dari Basecamp Tim Operasional Anies Baswedan, Brawijaya, Jakarta Selatan, ,antan Gubernur DKI Jakarta ini mengucapkan terima kasih kepada semua yang sudah membantunya.
"Hari ini saya mau ucapkan terima kasih kepada semuanya yang ikut standby, ikut memikirkan, memperhatikan," kata Anies kepada wartawan, Jumat (30/8/2024) dini hari.
Anies meminta semua pihak untuk terus menjaga demokrasi Indonesia ke depannya agar lebih baik lagi.
"Yang jelas terima kasih semuanya teman-teman, terima kasih, jaga semangat, kita semua jaga demokrasi terus sehat, ya. Gitu, ya," ungkapnya.
Lebih lanjut, Anies mengaku akan memberikan keterangan tentang hal ini pada Jumat hari ini.
"Besok (hari ini) saya akan sampaikan penjelasan lengkap, ceritanya, dan teman teman tunggu saja besok (hari ini)" tuturnya.
Sebelum masuk ke dalam mobilnya, Anies yang menggunakan kemeja berwarna biru ini pun mengajak rekan media dan pendukungnya berswafoto dan membuat video sambil mengucap terima kasih untuk Jakarta dan Indonesia.
"Makasih Jakarta, Makasih Indonesia," ucap Anies sambil tersenyum.
Baca juga: Jubir: Tak Ada Kekecewaan Anies soal PDIP yang Usung Pramono-Rano Karno di Jakarta
Sebelumnya, nama Anies sempat disebut-sebut akan diusung oleh PDI Perjuangan untuk maju di Pilgub Jawa Barat pada detik-detik penutupan pendaftaran.
Namun, dia memutuskan untuk tidak menerima pinangan itu karena ada perbedaan antara maju di Jawa Barat dan maju di Jakarta.
Juru bicara Anies Baswedan, Sahrin Hamid, menjelaskan jika Anies maju di Jakarta, itu akan lebih menjanjikan ketimbang maju di Jawa Barat.
Sebab, ada pertimbangan bahwa di Jakarta, Anies lebih memiliki aspirasi dari warga karena pernah memimpin beberapa waktu lalu.
Sementara itu, di Jawa Barat belum tentu, karena merupakan kali pertama bagi Anies maju di daerah tersebut.
"Hanya satu alasan yang bisa kita sampaikan adalah perbedaan antara di Jawa Barat dan di Jakarta, kalau di Jakarta kan ada aspirasi, baik itu dari warga maupun dari partai politik. Nah sementara di Jawa Barat memang baru kali ini, ya kurang lebih baru hari ini," kata Sahrin, kepada wartawan di Brawijaya X, Jakarta, Kamis (29/8/2024).
Tentang keputusan ini, Sahrin menjelaskan hubungan Anies dengan PDI Perjuangan tetap terjalin dengan baik.
Ia mengatakan hal tersebut terbukti dengan komunikasi antara Anies dengan PDI Perjuangan yang sering dilakukan.
"Kita dengan PDIP hubungannya sangat bagus. Mas Anies dengan PDIP begitu mendalam komunikasinya. Intensitas bertemu juga sering, mendiskusikan banyak hal," katanya.
"Harapan kita tentunya, kerja sama ini (Anies dan PDIP) tidak hanya di Pilkada. Lebih dari itu, kita menginginkan bahwa nasionalisme, juga agama, agamis, ini berjalan seiring," imbuh Sahrin.