TRIBUNNEWS.COM - Pendaftaran calon gubernur (cagub) dan calon wakil gubernur (cawagub) di Pilkada Jatim 2024 telah ditutup pada Kamis (29/8/2024) pukul 23.59 WIB.
Hingga Kamis malam, total ada tiga pasangan cagub-cawagub yang resmi mendaftarkan diri.
Pertama, ada petahana yaitu Khofifah Indar Parawansa yang berpasangan dengan Emil Dardak.
Khofifah dan Emil Dardak menjadi pasangan pertama yang mendaftar ke KPUD Jatim yaitu pada Rabu (28/8/2024).
Mereka menjadi pasangan yang diusung partai politik (parpol) terbanyak yaitu 15 partai politik.
Adapun parpol yang dimaksud yakni Golkar, Gerindra, Demokrat, PAN, PKS, PSI, PPP, NasDem, dan Perindo.
Selain parpol parlemen, Khofifah dan Emil juga diusung lima partai non-parlemen yakni Gelora, Partai Buruh, PBB, PKN, Garuda, dan Prima.
Selanjutnya, di hari terakhir masa pendaftaran yakni Kamis kemarin, giliran dua pasangan yang mendaftarkan ke KPUD Jatim.
Mereka adalah Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharani yang berduet dengan pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Al Azhar Darul Ulum Jombang, Zahrul Azhar Azumta alias Gus Hans.
Baca juga: Peta Politik Pilkada Jatim 2024: Khofifah-Emil Didukung 15 Parpol, PDIP Siapkan Risma, PKB?
Adapun Risma-Gus Hans diusung oleh PDIP, Hanura, dan Partai Ummat.
Namun, Gus Hans sendiri merupakan pengurus DPD Partai Golkar Jawa Timur yang mana partainya mendukung Khofifah-Emil.
Sehingga, dia pun menegaskan akan mengambil cuti dari kepengurusan di DPD Golkar Jatim.
"Jadi gini, saya sudah komunikasi dengan Ketua (Golkar Jatim, Sarmuji) dan sudah izin bahwa tiba-tiba mendapatkan seperti ini dan bisa jadi saya akan proses untuk pengajuan cuti ya dari kepengurusan dari Partai Golkar," katanya di Jombang pada Kamis, dikutip dari Kompas.com.
Lalu, pasangan terakhir adalah anggota DPR, Luluk Nur Hamidah yang berduet dengan Lukmanul Hakim yang diusung oleh PKB.
Mereka melakukan pendaftaran ke KPUD Jatim di hari yang sama dengan Risma-Gus Hans.
Elektabilitas 3 Cagub di Pilkada Versi 2 Lembaga Survei
1. Survei Litbang Kompas
Berdasarkan survei Litbang Kompas yang dilakukan pada 20-25 Juni 2024, Khofifah menjadi cagub yang memiliki elektabilitas tertinggi di Pilkada Jatim yaitu dengan 26,8 persen.
Raihan Khofifah ini disusul oleh Risma yang menduduki peringkat kedua dengan raihan 13,6 persen.
Pendamping Khofifah yaitu Emil Dardak juga masuk dalam survei Litbang Kompas dengan elektabilitas mencapai 3,8 persen.
Di sisi lain, saat itu, adapula beberapa nama lain seperti eks Ketua Tanfidziyah PWNU Jatim, Marzuki Mustamar dan Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi.
Hanya saja, elektabilitas keduanya tidak mencapai satu persen di mana Eri hanya meraih 0,8 persen dan Marzuki 0,4 persen.
Namun, nama Luluk maupun Lukmanul Hakim tidak masuk dalam survei Litbang Kompas saat itu.
Kendati demikian, menurut peneliti Litbang Kompas, Yohan Wahyu, saat itu masih ada 51 persen responden yang belum menentukan pilihan di Pilkada Jatim.
Baca juga: Resmi Daftar Pilkada Jawa Timur, Risma: Amanah Ini Cukup Berat
Sehingga, masih ada kemungkinan munculnya calon selain Khofifah ataupun Risma.
"Dengan masih banyaknya responden yang belum menentukan pilihan, artinya masih terbuka luas bagi kandidat lain (selain Khofifah dan Risma)."
"Kalau melihat dari elektabilitas yang kuat ada Risma di posisi kedua, yang paling memiliki potensi," kata Yohan pada 19 Juli 2024 lalu, dikutip dari Kompas.com.
Sebagai informasi, survei Litbang Kompas melibatkan 500 responden dengan menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di Jatim.
Adapun margin of error survei kurang lebih 4,38 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Adapun survei ini dilakukan dengan wawancara tatap muka dan didanai sepenuhnya oleh Harian Kompas.
2. Survei Proximity
Sementara, menurut survei dari Proximity Indonesia yang dilakukan pada 8-14 Juli 2024, Khofifah kembali menjadi sosok yang memiliki elektabilitas tertinggi.
Dikutip dari Surya.co.id, elektabilitas Khofifah mencapai 55,8 persen dan disusul oleh Risma di peringkat kedua dengan 21,8 persen.
Selanjutnya di peringkat ketiga ada Ketua DPD PDIP Jatim, Said Abdullah yang cuma memiliki elektabilitas 3 persen saja.
Kemudian di peringkat keempat dan kelima ada Marzuki Mustamar yang memiliki elektabilitas 2,1 persen dan Menpan-RB, Abdullah Azwar Anas dengan raihan 1,5 persen.
Lagi-lagi, nama Luluk dan Lukmanul tidak masuk dalam survei Proximity.
Namun, CEO Proximity Indonesia, Whima Edy Nugroho mengungkapkan saat itu bahwa perkembangan politik di Jatim masih dinamis.
Baca juga: PKB Meyakini Pasangan Luluk-Lukmanul di Pilgub Jatim akan Membawa Angin Segar
Pasalnya, saat itu, ada 63,5 persen responden menyatakan adanya kemungkinan mengubah pilihan.
"Hanya 36,50 persen responden yang mengatakan tetap pada pilihannya. Masih ada kemungkinan tokoh lain untuk membuat kejutan atau bahkan unggul dalam pilkada mendatang," tegasnya.
Sebagai informasi, survei Proximity dilakukan di 38 kabupaten di Jatim dengan melibatkan 800 responden.
Seluruh responden tersebut dipilih dengan metode acak bertingkat dan melakukan survei dengan cara wawancara tatap muka.
Adapun margin of error kurang lebih 3,46 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Sebagian artikel telah tayang di Surya.co.id dengan judul "Sosok Lawan Terkuat Khofifah di Pilgub Jatim 2024 Menurut Survei, Kalahkan Marzuki hingga Cak Imin"
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Rifqoh)(Surya.co.id/Yusron Naufal Putra)(Kompas.com/Novianti Setuningsih/Achmad Faisal)