TRIBUNNEWS.COM - Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan bernasib malang dalam rangkaian Pemilu Serentak 2024.
Bagaimana tidak, Anies, yang berpasangan dengan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, harus kalah di Pilpres 2024 dari pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Berdasarkan hasil final rekapitulasi KPU, Anies-Cak Imin atau AMIN duduk di peringkat kedua dengan raihan 40.971.906 suara.
Sedangkan Prabowo-Gibran menang telak dari AMIN yaitu meraih 96.214.691 suara.
Sementara pasangan lainnya yaitu Ganjar Pranowo-Mahfud MD meraih 27.040.878 suara.
Sempat Ingin Rehat
Pasca-hasil rekapitulasi tersebut, Anies mengaku sempat berencana rehat dari dunia politik setelah rangkaian Pilpres 2024 dan sengketa hasil Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).
Adapun pernyataan Anies ini menanggapi sikap partai politik (parpol) pengusungnya di Pilpres 2024 yaitu NasDem dan PKB yang memilih bergabung dengan pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo-Gibran.
"Saya sekarang rehat dulu, setelah selesai proses di MK, kita hormati proses bernegara, kami tuntas kemarin sekarang lagi rehat," ujarnya di Kantor DPP PKS, Jakarta pada 27 April 2024 lalu.
Baca juga: Anies Baswedan Batal Maju Pilgub Jabar, PDIP Duga Ada Upaya Penjegalan dari Mulyono dan Geng
Jawaban serupa juga disampaikan olehnya ketika ditanya awak media terkait peluang menjadi calon gubernur (cagub) Jakarta lewat Partai NasDem di Pilkada 2024.
"Relaks relaks, nanti aba-abanya dari Habib Aboe (Sekjen PKS, Aboe Bakar Alhabsyi)," tuturnya.
Kendati demikian, dia menegaskan keputusannya untuk rehat bukan berarti tengah menimang tawaran NasDem untuk maju di Pilgub Jakarta 2024.
Namun, Anies mengatakan hal tersebut menjadi tanda keterlibatannya di Pilpres 2024 berakhir.
"Kita tutup buku membereskan semua kerja-kerja kemarin sehingga ada closure, setelah closure baru nanti kita siapkan tahap berikutnya," ujarnya.