TRIBUNNEWS.COM - Kunjungan bakal calon gubernur Jakarta, Ridwan Kamil ke kantor Badan Musyawarah (Bamus) Betawi di Jatinegara, Jakarta Timur, pada Jumat (6/9/2024) malam sempat diwarnai keributan.
Ketegangan terjadi antara anggota ormas Forum Betawi Rempug (FBR) Jakarta Timur dengan Bamus Betawi.
Diketahui kericuhan itu menyeruak imbas tak adanya izin atau pemberitahuan dari Bamus Betawi ke polisi, RT atau ormas setempat.
Menanggapi insiden penolakan itu, bakal calon wakil gubernur Jakarta, Rano Karno, pun menyayangkan.
Sebagai tuan rumah, Rano Karno menilai semestinya warga menerima tamu tersebut.
"Setiap pilihan itu kan konsekuensi. Tapi, enggak usahlah kita ekstrem penolakan."
"Sebagai tuan rumah, kita harus menerima tamu," kata Rano Karno saat sosialisasi bersama warga Cengkareng, Jakarta Barat, Sabtu (7/9/2024) dikutip dari TribunJakarta.com.
Tetapi, di sisi lain pria yang akrab di sapa Bang Doel itu juga mengingatkan soal adab bertamu.
Menurutnya, perlu ada pemberitahuan warga setempat terkait apa pun acara yang dilakukan di wilayah tersebut.
"Tapi, memang, tamu harus kasih tahu bahwa mau datang. Jadi enggak kaget," kata Bang Doel.
Bang Doel mengatakan bahwa memberi pemberitahuan kepada warga setempat terkait kunjungan yang akan dilakukan sejatinya adalah karakter masyarakat Indonesia.
Baca juga: Kronologi Kunjungan Ridwan Kamil ke Jatinegara Sempat Ricuh, Ada Salah Paham Ormas
"Tapi, pada dasarnya, karakter masyarakat Jakarta, dan sama, karakter masyarakat Indonesia, kalau datang ya mbok kasih tahu," kata Bang Doel.
Kunjungan Ridwan Kamil Diwarnai Keributan
Diketahui, kedatangan Ridwan Kamil ke kantor Bamus Betawi di Rawa Bunga, Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (6/9/2024) malam diwarnai penolakan warga.
Menurut warga, acara bertajuk Gerakan Betawi (Gerbang Betawi) untuk Jakarta Baru, Jakarta Maju, kemarin tidak menghargai warga sekitar.