TRIBUNNEWS.COM - Pengamat Politik Ujang Komarudin mengkritik gerakan coblos tiga calon yang diinisiasi oleh para pendukung Anies Baswedan atau yang kerap disebut dengan 'Anak Abah.'
Ujang menilai gerakan coblos tiga calon ini sama saja dengan ajakan untuk golput, atau tidak menggunakan hak pilihnya di Pilkada Jakarta mendatang.
“Saya melihat ini gerakan yang tidak baik ya, karena sebenarnya mirip dengan golput."
"Golput itu kan tidak memilih dengan tidak datang ke TPS, kalau ini datang ke TPS tapi coblos semua,” kata Ujang dilansir Tribun Jakarta, Senin (16/9/2024).
Bahkan Ujang menilai percuma saja datang ke TPS dan menggunakan hak pilihnya, tapi semua calon dicoblos.
Pasalnya hal itu hanya membuat hasil pemilihan di kertas suara menjadi tidak sah.
“Jadinya ya sama saja, percuma datang ke TPS, karena tidak jadi suara yang sah,” terang Ujang.
Selanjutnya Ujang berharap agar gerakan coblos tiga paslon ini tak semakin membesar hingga hari pemungutan suara pada 27 November 2024 mendatang.
Karena menurut Ujang, gerakan coblok tiga paslon ini sangat tidak baik untuk iklim demokrasi di Indonesia.
“Karena sama saja menghilangkan hak pilih, sama saja tidak menggunakan hak pilih, digunakan tapi tidak sah,” ujarnya.
Baca juga: Pramono Akui Sangat Menghormati Anies & Pendukungnya, Tak Khawatir Gerakan Anak Abah Coblos 3 Paslon
Untuk itu, Ujang meminta masyarakat Jakarta untuk lebih rasional dalam menghadapi kontestasi Pilkada ini.
Karena siapapun yang terpilih nantinya akan menjadi pemimpin Jakarta hingga 2029 mendatang.
Ketiga paslon itu ialah Ridwan Kamil-Suswono, Pramono Anung-Rano Karno, dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana Abyoto.
Jawaban Santai Pramono Anung dan Ridwan Kamil soal Gerakan Anak Abah Coblos 3 Paslon
Bakal calon gubernur Jakarta Pramono Anung merespons santai soal isu gerakan 'Anak Abah Coblos tiga Paslon' di Pilkada Jakarta 2024.