Dana abadi dalam bayangannya adalah dana yang digunakan untuk pengembangan seni.
Dana abadi kebudayaan tersebut, kata dia, akan berbunga.
Sehingga, kata dia, bisa digunakan untuk pengembangan kebudayaan secara terus menerus.
"Dana abadi ini adalah satu bagaimana (upaya) kita bisa membantu kawan-kawan di seni teater, sastra, atau lain-lain untuk bisa berkembang. Dan dana abadi ini kan nanti ada bunga-berbunga atau apapun, yang nanti bisa secara terus menerus digunakan, dipakai untuk hal ini," kata Kun.
Ia pun menyadari dana abadi kebudayaan merupakan mandat dari Undang-Undang Nomor 2 tahun 2024.
Kun pun mengatakan, jika terpilih akan menjadikan hal itu sebagai prioritas.
"Jadi memang ini kan sudah ada peraturannya. Kita akan memberikan konsentrasi khusus terhadap dana abadi ini, bagaimana DKI ini bisa diprioritaskan untuk itu. Tapi kita akan menghitung juga APBD kita" kata dia.
"Tapi yang terpenting, adalah bagaimana warga Jakarta ini memiliki jati diri, adab, kesenian, dan kebudayaan yang luar biasa baik, maka APBD kita juga akan kita prioritaskan untuk seni budaya tadi, termasuk dana abadi," ucap dia.
Pramono Anung
Ia mengatakan perlu terobosan untuk mengembangkan kebudayaan dan kesenian di Jakarta.
Untuk itu, ia menggagas adanya Jakarta Fund yang diadopsi dari program Indonesia Fund atau INA Fund di tingkat nasionalnya.
Ia mencontohkan Indonesia Fund saat dimulai 2,5 tahun lalu, dana awalnya hanya Rp6 triliun yang terdiri dari Rp2 triliun BUMN danRp4 triliun PMN.
Sedangkan hari ini, kata dia, dana yang dikelola INA Fund sudah mencapai Rp150 triliun karena dikelola secara profesional dan terbuka.
Ia membayangkan, apabila dirinya menjadi gubernur Jakarta maka Jakarta Fund dapat direalisasikan.