Langkah ini diambil guna menyesuaikan dengan kapasitas gedung dan protokol yang ada.
Hal tersebut sebagaimana disampaikan oleh Koordinator Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat (Kadiv Sosdiklihparmas) KPU Jawa Tengah, Akmaliyah.
"Kami membatasi jumlah pendukung untuk menjaga kenyamanan dan keamanan acara."
"Para pendukung juga tidak diperbolehkan membawa bendera atau atribut lain, selain yang melekat di badan," katanya, Senin (28/10/2024), dikutip dari TribunJateng.com.
Baca juga: Visi Misi Andika Perkasa dan Hendrar Prihadi pada Debat Perdana Pilgub Jateng 2024
Sebagai informasi, tema yang diangkat dalam debat perdana ini adalah Tata Kelola Pemerintahan, Kepemimpinan, dan Reformasi Birokrasi Menuju Pelayanan Publik yang Transparan dan Akuntabel di Jawa Tengah.
Debat berlangsung dalam enam segmen, yang mencakup pemaparan dan pendalaman visi misi, sesi saling bertanya antar paslon, hingga closing statement.
Dalam debat, KPU menghadirkan panelis dari berbagai perguruan tinggi, seperti Universitas Diponegoro (Undip), Universitas Negeri Semarang (Unnes), UIN Walisongo Semarang, UIN Kudus, dan Universitas Jenderal Soedirman (Unsud).
Sementara itu, debat kedua direncanakan digelar pada 10 November 2024 dan debat ketiga pada 20 November 2024.
Hasil Survei Pilkada Jateng 2024
Dari beberapa hasil survei elektabilitas Pilgub Jawa Tengah, dua pasangan calon saling mengungguli satu sama lain.
Dirangkum Tribunnews.com, berikut sejumlah hasil survei dari masing-masing paslon:
1. Survei Poltracking Indonesia
Menurut hasil survei Poltracking Indonesia, elektabilitas pasangan Luthfi-Yasin mengungguli pasangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi.
Ahmad Luthfi-Taj Yasin memperoleh elektabilitas tingkat keterpilihan 52,2 persen.
Sementara pasangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi sebesar 31,4 persen.
Baca juga: Visi Misi Andika Perkasa dan Hendrar Prihadi pada Debat Perdana Pilgub Jateng 2024