Sisanya, 14,4 persen adalah massa mengambang yang belum menentukan pilihan.
Djayadi menilai putaran kedua sangat mungkin terjadi mengingat jumlah responden yang belum memberikan jawaban masih banyak.
"Dari temuan hasil survei ini menunjukkan putaran kedua sangat mungkin terjadi."
"Hal ini bila melihat ada 14,4 persen responden yang belum menentukan pilihan. Jadi belum ada yang dapat 50persen + 1,” ungkap Djayadi.
Meski begitu, Djayadi mengatakan bisa juga Pilkada Jakarta berlangsung satu putaran apabila Pramono-Rano bisa terus meningkatkan elektabilitasnya.
Baca juga: Momen Pramono Sentil Ridwan Kamil Soal Disneyland: Jadi Dibangun di Cikarang atau Pulau Seribu?
Hasil Survei Poltracking
Sehari setelah LSI, Kamis (24/10/2024), lembaga survei Poltracking mengumumkan hasil simulasi perhitungan suara di Pilkada Jakarta 2024.
Hasilnya, elektabilitas Ridwan Kamil-Suswono unggul dibandingkan dua paslon lain.
Di survei Poltracking yang digelar pada 10-16 Oktober 2024, paslon nomor satu Ridwan Kamil-Suswono mendapatkan elektabilitas 51,6 persen.
Lalu, kedua, paslon nomor urut tiga, Pramono Anung-Rano Karno, mengekor dengan elektabilitas 36,4 persen.
Angka ini terpaut 15,2 persen dari elektabilitas Ridwan Kamil-Suswono.
Sementara, paslon nomor urut dua, Dharma Pongrekun-Kun Wardana, elektabilitasnya sebesar 3,9 persen.
Survei ini melibatkan 2.000 responden warga Jakarta berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan sudah memiliki hak pilih.
Adapun yang dipilih menggunakan metode multistage random sampling.
Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka. Dengan metode tersebut, margin of error survei kurang lebih 2,2 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)(WartaKotalive.com/Feryanto Hadi)(Kompas.com)