TRIBUNNEWS.COM - Viral dan menjadi sorotan isi video Presiden Prabowo Subianto memberikan dukungan suara kepada pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi dan Taj Yasin.
Pengamat politik dari Universitas Diponegoro (Undip), Wahid Abdulrahman pun melayangkan pendapatnya.
Menurutnya, dukungan Prabowo ke paslon nomor urut 2 di Pemilihan Gubernur Jawa Tengah (Pilgub Jateng) tersebut tak melanggar aturan.
Begitu juga tak menyalahi etika.
Wahid menyampaikan, sikap Prabowo memberikan dukungan lantaran kapasitasnya sebagai Ketua Umum Partai Gerindra yang memang mengusung Luthfi-Yasin dalam Pilgub Jateng 2024.
"Titik tekannya di video itu adalah sejauh mana etika bernegara ditaati. Saya melihat sampai saat ini Pak Prabowo masih kesatria, kapasitas sebagai ketum partai," jelasnya kepada wartawan.
Kemudian lanjutnya, hal tersebut bisa berbeda arti jika Prabowo sebagai presiden kemudian menggunakan jejaring kekuasaan untuk memobilisasi dukungan pada salah satu paslon.
Ia menganggap hal itu bisa disebut akan menjadi pelanggaran berat secara etika maupun regulasi.
"Jadi dilihat, oh kapan waktunya, di mana tempatnya. Itu masih on the track. Kalau melenceng, maka suara akan kritis," papar dia.
Sementara itu menurut analisisnya, endorsement Prabowo Subianto itu akan memberikan berkah elektoral pada Ahmad Luthfi dan Gus Yasin, meskipun tetap ada sisi negatif namun kecil.
Ia mengibaratkan paslon nomor urut 2 Pilgub Jateng itu akan lebih banyak makan nangkanya daripada kena pulutnya (getahnya).
Baca juga: Ganjar Kritik Kampanye Prabowo untuk Ahmad Lutfi-Taj Yasin: Ini Contoh yang Buruk, Harusnya Cuti
Demikian akan mempengaruhi elektabilitas mereka di kontestasi Pilgub yang tinggal beberapa pekan ini.
Terutama saat kampanye di lapangan maupun ketika debat, Ahmad Luthfi dan Taj Yasin berulang kali menyampaikan memang mendapatkan dukungan dari Prabowo Subianto.
Keduanya juga berulang kali menegaskan bahwa akan menjadi kepanjangan tangan pemerintah pusat, artinya akan memiliki kebijakan yang linier dengan pemerintah pusat.
Program-program yang disampaikan oleh Cagub Ahmad Luthfi di debat pertama dan kedua juga bersinggungan dengan grassroot (akar rumput), seperti subsidi pupuk murah dan mudah, solar bagi nelayan dan pendidikan gratis hingga pemanfaatan kartu zilenial.
Kata Andika Perkasa
Calon gubernur (cagub) Jawa Tengah nomor urut 1, Andika Perkasa, buka suara soal dukungan Presiden Prabowo Subianto kepada pasangan nomor urut 2, Ahmad Luthfi-Taj Yasin, di Pilkada 2024.
Andika tak memberikan komentar negatif terkait kabar tersebut.
Justru, Andika mengatakan jika ia sebenarnya juga ingin mendapatkan dukungan dari Prabowo Subianto.
Hal itu diungkapkan Andika seusai debat kedua Pilkada 2024 di Hotel MAC Ballroom, Kota Semarang, Minggu (10/11/2024) malam.
"Kami juga sebetulnya kalau bisa menyuarakan, kami juga ingin didukung (Prabowo)," kata Andika, dilansir Kompas.com.
Pasangan Hendrar Prihadi atau Hendi ini mengungkapkan dukungan Prabowo merupakan sesuatu yang penting.
Untuk itu, Andika tak menolak jika dirinya juga mendapatkan dukungan dari Prabowo di Pilkada 2024.
"Itu merupakan sesuatu yang berarti bagi Mas Luthfi dan Gus Yasin."
"Justru kami kan ingin didukung juga," lanjut Andika.
Diketahui, dukungan Prabowo ini belakangan tersebar di media sosial dalam format video.
Video dukungan ini pun ditanggapi publik dan dinilai sebagai salah satu bentuk kampanye Presiden kepada pasangan Ahmad Luthfi dan Taj Yasin.
Baca juga: Soal Kontroversi Video Dukungan Prabowo ke Luthfi-Yasin di Pilkada Jateng, Begini Sikap DPR
Pasalnya, Prabowo mengajak warga Jawa Tengah untuk mendukung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Tengah nomor urut 2, Ahmad Luthfi dan Taj Yasin.
Lebih lanjut, tentang video dukungan ini, Partai Gerindra ikut bersuara.
Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menjelaskan, pejabat negara, termasuk presiden, diperbolehkan melakukan kampanye politik sesuai aturan yang berlaku.
"Prinsipnya Presiden sebagai pejabat negara (Pasal 58 UU 20/2023) boleh berkampanye, dalam artian menyerukan, mengimbau, mengajak memilih salah satu paslon dalam Pilkada, sepanjang dalam status cuti kampanye," kata Dasco saat dikonfirmasi wartawan, Minggu (10/11/2024).
Terpisah, Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Budi Gunawan, menilai hal itu boleh saja dilakukan oleh seorang Presiden.
Menurut Budi Gunawan, jika ada calon lain bertamu ke kediaman Prabowo, tentu juga akan diterima oleh Prabowo.
Mereka, lanjut Budi, juga dapat meminta dukungan yang sama kepada Prabowo.
"Semua boleh-boleh saja minta dukungan, namanya tamu nggak mungkin nggak diterima ya."
"Mungkin calon lain kalau datang pasti beliau terima," ujar Budi Gunawan di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama (TMPNU), Kalibata, Jakarta, Minggu.
(Tribunnews.com/Chrysnha, Galuh, Chaerul Umam, Milani)(Kompas.com)