TRIBUNNEWS.COM - Debat ketiga Pilgub Sumatra Utara (Sumut) 2024 di Tiara Convention Center, Medan, Rabu (13/11/2024), berlangsung panas.
Calon wakil gubernur (cawagub) nomor urut 2, Hasan Basri Sagala, menyerang calon gubernur (cagub) nomor urut 1, Bobby Nasution, yang diduga menerima gratifikasi dengan menumpangi private jet atau jet pribadi seorang pengusaha pada beberapa waktu lalu.
Awalnya, cawagub pendamping Bobby Nasution, Surya mengatakan, pihaknya akan membuat sistem pemerintahan yang bebas korupsi jika memenangkan Pilgub Sumut.
Hal ini disampaikannya untuk menjawab pertanyaan mengenai langkah memberantas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN).
"Langkah konkret sebagai gubernur memberantas KKN. Lembaga pemerintah harus bebas KKN, kita menghilangkan praktek suap," kata Surya dilansir Tribun-Medan.com, Rabu.
Ia memastikan tak akan ada lagi jual beli jabatan dalam pengelolaan Pemerintah Provinsi Sumatra Utara.
"Tidak ada gratifikasi, tidak ada jual jabatan, dan transparansi ini perlu ditunjukkan e katalog, penguatan perilaku anti-KKN untuk aparatur pemerintah seperti pengadaan barang dan jasa."
"Kemudian bagaimana dari aparat penegak hukum dan partisipasi masyarakat dari kanal-kanal layanan aktif pencegahan itu perlu dilakukan," ucapnya.
Jawaban itu direspons Hasan Basri dengan menyinggung proyek lampu pocong yang dicanangkan Bobby saat menjabat sebagai Wali Kota Medan.
Menurutnya, sikap tak hati-hati menantu Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) itu telah membuat negara rugi.
"Pertanyaan saya, ujung lampu pocong itu gimana? Apakah pelaksanaan program lampu pocong dilakukan dengan baik?"
Baca juga: 2 Hasil Survei Elektabilitas Pilgub Sumut: Bobby-Surya Ungguli Edy-Hasan
"Pak Edy 5 tahun menjabat tidak ada yang memanggil soal KKN," ungkap Hasan.
Lebih lanjut, Hasan menyinggung perihal jet pribadi yang pernah ditumpangi Bobby dan keluarganya.
"Private jet masyarakat pasti tau di mana ada private jet ada gratifikasi, perlu keteladanan moral," terangnya.