News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilgub Jawa Tengah

Jokowi Akhirnya Turun Gunung Kampanyekan Luthfi-Taj Yasin di Purwokerto, Bagaimana dengan Megawati?

Penulis: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Megawati dan Jokowi. Analis politik melihat pertarungan antara Jokowi dan PDIP dalam pilpres lalu masih kental terasa di Pilgub Jateng.

TRIBUNNEWS.COM, PURWOKERTO - Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi turun gunung kampanyekan pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ahmad Luthfi-Taj Yasin.

Hari Sabtu ini (16/11/2024), Jokowi bersama pasangan tersebut ada di Purwokerto, Kabupaten Banyumas untuk berkampanye.

Jokowi bersama pasangan Luthfi-Yasin mengikuti kirab dari hotel tempat mereka menginap menuju lokasi tebus murah sembako di halaman Hetero Space Purwokerto.

Mereka menumpang sebuah mobil jip dengan atap terbuka
 
Sepanjang perjalanan, Jokowi tampak membagi-bagikan kaus kepada masyarakat dan sesekali menunjuk ke arah pasangan Luthfi-Yasin yang berada di belakangnya.


 
Setibanya di halaman Hetero Space, Jokowi segera turun dari mobil jip dan pergi meninggalkan tempat itu untuk menuju mobilnya yang telah menunggu di Jalan Merdeka, Purwokerto.
 
Saat ditemui wartawan, Jokowi mengaku diundang Tim Kampanye Luthfi-Yasin untuk menghadiri kegiatan tersebut.
 
"Saya diundang, saya datang, saya melihat antusiasme masyarakat yang sangat luar biasa," katanya.
  
Menurut Jokowi, kedatangannya dalam kegiatan tersebut karena mendukung pasangan Luthfi-Yasin.

Soal alasan Jokowi ikut berkampanye karena memang dirinya diundang. 

 "Kedaulatan ada di tangan rakyat, rakyat yang akan menentukan."

"Saya turun karena saya ingin turun," katanya.

Ditanya mengenai keterlibatan Presiden Prabowo dalam pemenangan pasangan Ahmad-Luthfi menurutnya adalah sah-sah saja. 

"Pasal 299 UU No. 7 Tahun 2017 bahwa Presiden dan Wakil Presiden punya hak untuk berkampaye, pak Prabowo ketua umum Partai Gerindra." 

"Beliau yang merekomendasi calon kepala daerah. Saya kira kalau beliau kampanye sah-sah saja tapi ada aturan mainnya," terangnya.

Seperti yang diketahui Jokowi mendukung Luthfi karena kedekatannya dengan mantan Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Tengah itu. 

Sementara Taj Yasin adalah putra pimpinan Pondok Pesantren Al-Anwar Rembang, alm KH Maimoen Zubair. 

Megawati di Jawa Timur

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sebelumnya juga "turun gunung", pimpin konsolidasi dan penguatan internal PDIP Jatim jelang Pilkada Jatim 2024 

Ia bahkan memberikan ultimatum kepada para kadernya di Jawa Timur agar memenangkan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur nomor urut 3 Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans) di Pilgub Jatim 2024.

Hal itu diungkap Juru Kampanye Nasional (Jurkamnas) PDIP Aryo Seno Bagaskoro usai mengikuti konsolidasi dan penguatan internal PDIP Jatim jelang Pilkada Jatim 2024 yang dihadiri Megawati, di Hotel Shangrila Surabaya, Selasa (12/11). 

Konsolidasi itu sendiri berjalan secara tertutup selama tiga jam.

"Semuanya tentu diminta untuk berdisiplin, PDIP partai pelopor yang ideologis dan artinya dalam melaksanakan tugas-tugas pemenangan itu ada suatu kesatuan disiplin yang sama, sama nanti siapapun yang bergerak, Bu Mega sudah mengatakan kalau tidak mau nurut dengan aturan partai [memenangkan Risma] ya silakan out," kata Seno, usai mengikuti konsolidasi internal.

Dalam forum itu pula, calon kepala daerah dari PDIP, kader PDIP di tingkat DPRD kabupaten/kota, DPRD provinsi hingga DPR RI diminta untuk berkomitmen memenangkan Risma-Gus Hans di sisa waktu sebelum hari pencoblosan 27 November 2024 mendatang.

"Maka dibangun komitmen bersama dari seluruh anggota DPRD provinsi, DPR RI termasuk DPRD kabupaten kota, calon kepala daerah kami di kabupaten dan kota, semuanya menyatukan komitmen untuk bergerak bersama di sisi waktu kurang lebih 15 hari untuk memenangkan Bu Risma dan Gus Hans," katanya.

Pilkada Jateng: pertarungan Jokowi vs PDIP

Terlepas dari keberadaan Megawati di Jatim, analis politik melihat pertarungan antara Jokowi dan PDIP dalam pilpres lalu masih kental terasa di Pilgub Jateng.

Hal itu nampak dari adu pengaruh antara Megawati dan Jokowi yang dipertontonkan dengan gamblang.

Sejumlah survei pun menunjukkan bahwa pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang disokong PDIP dan KIM Plus bersaing ketat.

Apakah hasil Pilkada Jateng akan sama dengan Pilpres 2024?

"Bagaimanapun, Pilgub Jawa Tengah masih menggambarkan bagaimana pertarungan yang belum selesai antara Jokowi versus Megawati,” kata Analis Politik dari Universitas Diponegoro, Nur Hidayat Sardini, seperti dikutip dari BBC Indonesia.

Menurutnya, beberapa faktor yang akan berpengaruh terhadap pilkada secara umum, khususnya di Pilgub Jateng, adalah rekam jejak para calon, jaringan pada pemerintahan pusat, jumlah gabungan partai politik, figur pendukung, dan siasat memanfaatkan peluang.

“Pemborongan partai politik yang mengerucut pada satu dukungan itu akan memperbesar peluang untuk calon atau paslon [dalam] memenangkan pilkada,” tambah Nur Hidayat.

Meskipun dalam analis lainnya menyebut tidak ada jaminan koalisi besar mampu memenangkan pertarungan.

Sejauh ini, Nur Hidayat menilai PDIP masih harus mengejar ketertinggalan dari KIM Plus dalam memenangkan Pilgub Jateng.

Alasannya, Luthfi yang disokong KIM Plus sudah memulainya lebih dini saat menjabat Kapolda Jateng.

Selain itu, Nur Hidayat menilai PDIP tidak memanfaatkan diri sebagai juara pemilu legislatif. Sikap partai banteng juga kurang tegas, berada dalam pemerintahan atau oposisi.

“PDIP di Jawa Tengah ini sebagai simbol kandang banteng itu juga tidak dimanfaatkan dengan misalnya mengambil inisiasi-inisiasi tertentu supaya dia memenangkan wacana.”

“Ketika wacana saja tidak bisa dimenangkan, maka kemudian juga sulit bagi mereka untuk memenangkan dengan konotasi bahwa mereka sebagai simbol dari oposisi apalagi representasi oposisi,” tambah Nur Hidayat.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini