TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perbedaan hasil survei kembali terjadi dalam konteks Pilkada Serentak 2024. Setelah di Jakarta, kini Jawa Tengah.
Dua lembaga survei, Indikator Politik Indonesia dan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), memberikan hasil yang berbeda terkait elektabilitas calon gubernur di Jateng.
Sebelumnya, di Jakarta, Lembaga Survei Indonesia (LSI) dan Poltracking Indonesia juga menunjukkan hasil yang kontras.
Pilgub Jateng
Survei SMRC
Survei Pilkada Jateng bulan November dirilis oleh SMRC. Survei dilaksanakan pada periode waktu 7 sampai 12 November 2024.
Dengan periode waktu tersebut, praktis survei sekaligus merepresentasikan keputusan pemilih pada Pilkada Jateng pasca pelaksanaan dua kali debat publik yang diselenggarakan pada tanggal 30 Oktober dan 10 November.
Selain itu, periode survei yang dilakukan juga pada rentang waktu mulai turunnya Joko Widodo (Jokowi) mendukung Luthfi-Yasin pada 29 Oktober 2024, serta beredarnya video endorsement sejumlah artis hingga Presiden Prabowo Subianto terhadap Luthfi-Yasin pada 9 November 2024.
Survei yang dilakukan oleh SMRC mengambil sampel 1210 orang pemilih di Jawa Tengah. Sampel dipilih dengan metode multistage random sampling dengan jumlah proporsional.
Toleransi kesalahan (margin of error) survei diperkirakan ±2.9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Hasilnya, pasangan Andika-Hendi justru tetap berada pada tren peningkatan yang signifikan.
Tercatat dalam survei, elektabilitas Andika-Hendi berada pada angka 50,4 persen atau naik 2,3?ri survei sebelumnya di bulan Oktober 2024 yang sebesar 48,1 persen .
Sementara elektabilitas Luthfi-Yasin tercatat menurun menjadi 47,0 % atau turun sebesar 0,5?ri survei sebelumnya di bulan Oktober 2024 yang sebesar 47,5 % .
Direktur Eksekutif SMRC, Deni Irvani menyebutkan bahwa tren penurunan elektabilitas Luthfi-Yasin jika dilihat sejak bulan September 2024 telah lebih dari 10 % .
"Kalau kita lihat selama dua bulan memang perubahannya signifikan. Pasangan Luthfi turun dan pasangan Andika naik. Tapi dalam satu bulan memang persaingannya semakin ketat," jelas Deni.