News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilkada Serentak 2024

Jagoan PKS Tumbang di Pilkada Depok hingga Jawa Barat, Ini Penyebabnya?

Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kolase foto sejumlah pasangan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah yang dijagokan PKS di Pilkada 2024.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah calon pasangan kepala daerah yang dijagokan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Pilkada 2024, terlihat tumbang dari hasil hitung cepat lembaga survei.

Pada kontestasi pemilihan gubernur Jawa Barat, pasangan Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie yang diusung PKS dan Nasdem memperoleh 19,41 persen dengan data masuk 100 persen versi Litbang Kompas.

Pasangan tersebut kalah jauh dibanding Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan yang mengantongi 61,24 persen.

Kemudian di Depok, Pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Depok nomor urut 1, Imam Budi Hartono-Ririn Farabi A Rafiq, kalah berdasarkan hasil hitung cepat atau quick count VoxPol Center. 

Pasangan yang diusung Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini meraih 46,81 persen suara, tertinggal sekitar enam persen dari pasangan nomor urut 2, Supian Suri-Chandra Rahmanysah, yang memperoleh 53,19 persen suara. 

Baca juga: Hasil Quick Count Pilkada Depok 2024 Data Masuk 100 Persen: Supian-Chandra Unggul Dari Jagoan PKS

Hasil quick count ini diumumkan setelah data masuk mencapai 100 persen pada pukul 20.32 WIB, Rabu (27/11/2024).

Diketahui Kota Depok dikenal sebagai basisnya PKS, yang terlihat dari jabatan Wali Kota Depok yang selalu dimenangkan oleh kader PKS. 

Mulai, Nur Mahmudi yang menjabat 2 periode (2006-2016) hingga Mohammad Idris yang juga menjadi Wali Kota Depok dua periode (2016-sekarang).

Selanjutnya pemilihan Gubernur Jakarta yang berpotensi dua putaran, tetapi suara pasangan Ridwan Kamil- Suswono yang diusung PKS hanya mengantongi 40,02 persen dari hitung cepat Litbang Kompas.

Sementara pesaingnya, Pramono Anung-Rano Karno yang merupakan jagoan PDIP lebih unggul dengan perolehan suara 49,49 persen.

Pengamat politik dari Universitas Paramadina Arif Susanto menyebut, tokoh yang ditampilkan dari PKS untuk calon kepala atau wakil kepala daerah kurang memikat masyarakat.

Sementara pesaingnya, seperti di Jakarta yakni Pramono-Rano tidak terlalu menonjolkan identitas partai, sehingga lebih banyak elemen masyarakat yang bisa menerima pasangan ini.

"Ini berbeda dengan Suswono. Bukan hanya keterkenalannya di Jakarta rendah, tetapi juga membuat blunder-blunder. Terlihat bahwa kantong penting pemilih PKS, lebih masuk ke Rano," papar Arif dikutip Kamis (28/11/2024).

Sementara Ridwan Kamil yang lekat dengan 'Bobotoh' atau pendukung Persib Bandung membawa sentimen negatif meskipun tak besar. Suswono juga tak punya kharisma bagi suporter Persija 'The Jakmania'.

Hal lainnya, kata Arif, mesin PKS mulai melemah. Salah satu penyebabnya yaitu masalah di internal PKS yang akhirnya memunculkan Partai Gelora.

"Kali ini pertarungan faksinya bertarung sangat keras. Itu punya pengaruh atas keterpilihan wakil PKS. Memang mereka mampu rebound di pilpres, tetapi yang terjadi hari ini terbukti kekuatan PKS itu di organisasional dan bukan personal. Padahal pilkada itu figur personal menentukan," paparnya.

Pengamat politik, Arif Nurul Imam menyampaikan, tumbangnya PKS di beberapa lokasi Pilkada disebabkan beberapa faktor, satu di antaranya ketokohan dari calon kepala daerah.

"Bisa jadi tokoh yang diusung PKS dalam bursa pilkada memang tokoh 'kurang menjual', sehingga tidak mendapat atensi dan dukungan oleh pemilih atau masyarakat," ucapnya Arif.

20 Tahun Berkuasa di Depok

Tim pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Depok, Jawa Barat, Supian Suri-Chandra Rahmansyah mengaku gembira bisa menumbangkan kekuasaan PKS selama 20 tahun.

Kegembiraan tersebut setelah pasangan Supian-Chandra unggul quick count dari pesaingnya Imam Budi Hartono-Ririn Farabi A Rafiq versi dua lembaga.

Tim Supian-Chandra pun telah mengumumkan kemenangan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, Rabu (27/11/2024) malam.

“Kita songsong perubahan yang kita janjikan kepada masyarakat,” kata Ketua Tim Pemenangan, Nuroji  di rumah pemenangan Supian-Chandra, Cilodong, dikutip dari TribunnewsDepok, Kamis (28/11/2024).

Baca juga:  Sosok Supian Suri, Cawalkot Depok yang Mampu Runtuhkan Dominasi PKS di Pilkada Setelah 19 Tahun

Hasil quick count Voxpol Center menunjukkan, Supian-Chandra meraih 53,19 persen dan Imam-Ririn 46,81 persen dengan data yang terkumpul 100 persen.

Selain itu, Supian-Chandra juga unggul quick count dari lawannya menurut lembaga survei Indikator Politik Indonesia.

Data Indikator menunjukkan, Supian-Chandra memperoleh 53,27 persen suara dan Imam-Ririn 46,73 persen suara dengan total data yang terkumpul 89,50 persen.

Menurut Nuroji, kemenangan Supian-Chandra juga sebagai bukti kekuasaan PKS selama 20 tahun di Depok dapat ditumbangkan.

Pasalnya, Supian-Chandra mampu mengalahkan Imam-Ririn yang notabenenya petahana diusung PKS dan Golkar.

Sedangkan, Paslon nomor urut dua Supian-Chandra didukung dan diusung oleh 12 parpol yang tergabung dalam koalisi Perubahan Depok Maju (PDM).

 Koalisi PDM terdiri dari Partai Gerindra, PDIP, PKB, PAN, PPP, Partai Demokrat, NasDem, PSI, PAN, Partai Umat, Partai Gelora, dan Perindo. 

“Kita harus lebih memberikan harapan baru bagi masyarakat Depok,” ungkapnya.

“Walaupun dipimpin oleh Partai Keadilan, tetapi tidak ada keadilan di Depok, 20 tahun dipimpin Partai Keadilan dan sejahtera, tapi sejahtera bagi kelompoknya,” tuturny. (M. Rifqi Ibnumasy/TribunnewsDepok)

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini