Sedangkan Andra Soni, kurang lebih baru dua bulan membangun sosialisasi dan komunikasi politik dengan masyarakat.
Baca juga: Nomor Urut Pilkada Banten 2024: Airin-Ade 01, Andra Soni-Dimyati 02
Pengamat Politik dari Universitas Islam Syekh Yusuf (Unis) Tangerang, Adib Miftahul mengatakan, jika berkaca pada survei orang yang berpeluang menang adalah Airin.
Sebab popularitas dan elektabilitas mantan Wali Kota Tangerang Selatan tersebut cukup tinggi diangka 60 sampai 70 persen.
"Biasanya yang begitu itu berpeluang menang dalam pilkada. Tetapi kalau mencermati hasil quick count ini kan kayaknya berbalik 180 derajat," kata Adib, Kamis (28/11/2024).
Menurut Adib, ada dua faktor yang membuat Andra-Dimyati menang berdasarkan quick count.
Yang pertama, kata dia, Andra Soni yang merupakan kader Partai Gerindra diendors langsung oleh Prabowo Subianto.
Endorsemen dari Prabowo tersebut mempengaruhi konstalasi politik di Banten.
Apalagi lanjut Adib, Banten merupakan lumbung suara Prabowo sejak 2014 silam.
"Endorsemen Prabowo itu tak bisa dipungkiri mampu meluluh lantakkan hasil-hasil survei yang mengunggulkan Airin."
"Popularitas elektabilitas Airin berubah begitu cepat di ujung Pak Prabowo endorsemen Andra Soni," katanya.
Faktor kedua lanjut Adib, isu tentang korupsi yang dibangun oleh Andra Soni-Dimyati sejak awal terjun ke Pilgub Banten.
Apalagi di akhir menjelang pencoblosan, muncul isu pemeriksaan terhadap Wawan atas dugaan korupsi Sport Center.
Baca juga: Hendarsam Sebut Klaim Haris Azhar Soal Pilkada Banten Bisa Picu Konflik di Masyarakat
"Nah inilah yang membuat kedodoran klannya Atut, isu korupsi di Banten ini manjur juga. Isu korupsi yang di ujung menurut saya dimainkan ini bisa merubah konsentrasi begitu cepat," ujar Adib.
Sementara Calon gubernur Banten nomor urut 2, Andra Soni, membantah adanya endorse dari Presiden Prabowo Subianto pada Pilkada Banten 2024.