News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilgub DKI Jakarta

Bima Arya Justru Bantah Kubu RIDO, Golput Tinggi Tak Bisa Jadi Alasan Ragukan Hasil Pilkada Jakarta

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Acos Abdul Qodir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Menteri Dalam Negeri RI (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto saat ditemui awak media di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (20/11/2024).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kubu pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil - Suswono (RIDO) mempersoalkan rendahnya partisipasi pemilih pada Pilkada Jakarta 2024.

Hal ini menjadi salah satu dasar gugatan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum ke Mahkamah Konstitusi (MK).

Diketahui, masyarakat yang tidak memakai hak suara atau golput dalam Pilkada Jakarta 2024 mencapai 3.489.614 orang atau 42,48 persen dari hasil rekapitulasi penghitungan suara oleh KPU. Adapun jumlah pengguna hak suara mencapai 4.724.393 orang.

Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya mengatakan bahwa partisipasi pemilih yang rendah tidak bisa menjadi dasar untuk meragukan hasil Pilkada Jakarta 2024. Hasil Pilkada tetap legitimasi meskipun golput yang tinggi.

"Ya tetap saja, itu (hasil Pilkada Jakarta) valid," kata Bima Arya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Selasa (10/12/2024).

Diketahui, Bima Arya merupakan politisi Partai Amanat Nasional (PAN), salah satu partai pengusung paslon nomor urut 1, RIDO, pada Pilkada Jakarta 2024 ini.

Bima Arya mengatakan, Pramono Anung dan Rano Karno (Doel) nantinya sebagai pemenang Pilkada Jakarta 2024 baru bisa membuktikan kinerjanya pada saat memimpin.

Dengan begitu, kebijakannya bisa diakui pula oleh warga yang golput saat pencoblosan.

"Legitimasi berikutnya adalah legitimasi dalam hal kinerja pemerintahan, banyak juga yang terpilih dengan suara tipis. Tapi, kemudian bisa membangun legitimasi pemerintahan karena perform, karena memiliki kinerja yang baik," jelasnya. 

"Jadi, yang pasti babak ini sudah dilewati walaupun tingkat partisipasi politiknya di beberapa titik rendah. Nah sekarang publik menunggu bagi para kepala daerah terpilih ini untuk menunjukkan legitimasinya melalui kinerjanya dan itu akan kita awasi bersama-sama dengan pemerintah," sambungnya.

Baca juga: Mendagri Tito Akui Ada ASN hingga Sekda Tak Netral di Pilkada 2024, Tawarkan Diri Menangkan Paslon

Di sisi lain, Bima menilai angka golput yang tinggi juga dipengaruhi sejumlah hal. Di antaranya faktor teknis lantaran penyelenggaraan Pileg dan Pilpres berdekatan dengan Pilkada.

"Mungkin juga ada faktor ada faktor kejenuhan di situ," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Tim Hukum pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta, Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) akan segera melayangkan gugatan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum ke Mahkamah Konstitusi (MK) terkait hasil Pilkada Jakarta 2024. 

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini